ECONOMICS

Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,75 Persen di Triwulan II-2022

Lukman Hakim 06/08/2022 12:24 WIB

Ekonomi Jawa Timur (Jatim) mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen pada triwulan II-2022, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,75 Persen di Triwulan II-2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi Jawa Timur (Jatim) mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen pada triwulan II-2022, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy).

Delapan lapangan usaha juga tertcatat mengalami pertumbuhan positif kecuali Pertambangan dan Penggalian. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 22,21 persen.

"Kemudian, lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 13,07 persen, dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,58 persen," kata Ketua Tim Neraca Regional Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Debora Sulistya Rini, dalam rilisnya Jumat (5/8/2022). 

Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 30,31 persen. Diikuti oleh Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,42 persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 11,95 persen, dan Konstruksi sebesar 8,61 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Jatim mencapai 69,29 persen.

"Perekonomian Jatim triwulan II-2022 yang diukur berdasarkan PDRB  atas dasar harga berlaku mencapai Rp677,52 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp438,03 triliun," imbuh Debora. 

Jika diukur secara semester, ekonomi Jatim pada semester I-2022 dibanding semester I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,49 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib serta Jasa Pendidikan. 

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 20,52 persen. Kemudian, lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 9,20 persen, dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,43 persen. (TYO)

SHARE