ECONOMICS

Ekonomi Jepang Menyusut pada Kuartal I-2024, Imbas Gempa Besar dan Skandal Daihatsu

Wahyu Dwi Anggoro 16/05/2024 08:16 WIB

Produk domestik bruto (PDB) Jepang mengalami kontraksi pada kuartal I-2024. Dampak gempa besar dan skandal Daihatsu turut menghambat perekonomian.

Ekonomi Jepang Menyusut pada Kuartal I-2024, Imbas Gempa Besar dan Skandal Daihatsu. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Produk domestik bruto (PDB) Jepang mengalami kontraksi pada kuartal I-2024. Dampak gempa besar dan skandal Daihatsu turut menghambat perekonomian.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (16/5/2024), PDB yang disetahunkan menyusut 2,0% secara kuartalan pada Januari-Maret 2024, lebih tinggi dibandingkan penyusutan sebesar 1,5% yang diperkirakan para analis.

Sementara itu, PDB riil menyusut 0,5% secara kuartalan di periode yang sama, lebih buruk dari perkiraan para ekonom yang memprediksi kontraksi sebesar 0,4%.

Angka tersebut berdasarkan data awal yang dirilis Kantor Kabinet. Informasi yang lebih rinci akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan.

Mayoritas komponen PDB mengalami penurunan pada kuartal I-2024, termasuk konsumsi swasta, belanja modal, ekspor, dan impor.

Penurunan tajam yen ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 1990 telah memicu kekhawatiran mengenai biaya hidup yang lebih tinggi, sehingga menekan konsumsi.

Pemerintah Jepang berharap perekonomian mulai membaik pada akhir kuartal II-2024. Para pengambil kebijakan mengandalkan kenaikan upah dan pemotongan pajak penghasilan untuk memacu konsumsi yang lesu. Hambatan pertumbuhan akibat gempa bumi di kawasan Noto dan penghentian operasi Daihatsu diperkirakan akan mereda pada pertengahan tahun ini.

Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga pada Maret untuk pertama kalinya sejak 2007. Namun, bank sentral Jepang diperkirakan tidak terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter mengingat perekonomian yang rapuh. (WHY)

SHARE