ECONOMICS

Ekonomi RI Positif tapi Kesejahteraan Masyarakat Minus, Simak Penjelasan INDEF!

Iqbal Dwi Purnama 08/08/2022 12:29 WIB

Saat ini masih terjadi ketimpangan kesejahteraan masyarakat antarpulau di mana penduduk di Pulau Jawa lebih sejahtera dibandingkan pulau lainnya di Indonesia.

Ekonomi RI Positif tapi Kesejahteraan Masyarakat Minus, Simak Penjelasan INDEF! (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II bergerak positif di angka 5,44%. Hal tersebut menjadi kabar baik di tengah ancaman krisis yang melanda negara lainnya.

Meski demikian, Ekonom Senior INDEF, Didin S. Damanhuri mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif malah berbanding terbalik dengan kesejahteraan masyarakat yang kini menurun.

"Bagaimana pertumbuhan ini tidak hanya di dongkrak oleh konsumsi masyarakat (hitungan pemerintah), tetapi Investasi masih stagnan dan kinerja dari UMKM juga masih stagnan, dan lebih utama lagi menghadapi tantangan ketimpangan," ujar Didin malam Market Review IDX Channel, Senin (8/8/2022).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa menyelesaikan masalah UMKM, dan mengatasi kesejahteraan masyarakat. "Sehingga strategi bauran fiskal dan moneter itu harus juga punya strategi yang tepat, bagaimana mencapai pertumbuhan ekonomi tetapi juga kesejahteraan masyarakat tidak ada yang tertinggal," sambungnya.

Ekonom Senior itu melihat bahwa saat ini masih terjadi ketimpangan kesejahteraan masyarakat antarpulau. Misalnya penduduk di Pulau Jawa lebih sejahtera dibandingkan pulau lainnya di Indonesia.

"Jadi upaya pemerintah dalam menyeimbangkan kontribusi yang saat ini masih di dominasi Jawa, seperti adanya pembangunan infrastruktur, tetapi belum cukup mendongkrak bagaimana pertumbuhan ekonomi luar Jawa, terjadi ketimpangan luar Jawa," sambungnya.

Menurutnya upaya penyeimbangan kontribusi wilayah lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sangat penting untuk dicermati oleh pemerintah demi mencapai kesejahteraan yang merata di Indonesia.

"Sekarang ini terjadi ketimpangan yang luar biasa dari penguasaan aset, pertumbuhan ekonomi ini masih di sumbangkan dari korporasi besar, UMKM ini belum terlalu maksimal, sehingga terjadi ketimpangan antar besar, menengah, dan kecil," pungkasnya.

(DES)

SHARE