ECONOMICS

Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen di Kuartal II-2023, Kalahkan Estimasi Ekonom

Maulina Ulfa - Riset 07/08/2023 14:32 WIB

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan (yoy) di kuartal II-2023.

Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen di Kuartal II-2023, Kalahkan Estimasi Ekonom. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan (yoy) di kuartal II-2023. Angka ini bahkan mengalahkan perkiraan pasar sebesar 4,93 persen, usai mengalami pertumbuhan 5,03 persen di kuartal I-2023.

Pertumbuhan ini merupakan ekspansi yang ke-9 kali berturut-turut, didorong oleh konsumsi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (Lihat grafik di bawah ini.)

“Di tengah melambatnya ekonomi global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia tumbuh 5,17 persen yoy dan tumbuh 5,11 persen c to c,” ujar Moh Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca Dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (7/8/2023).

Indonesia menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Industri menyumbang bagian terbesar dari PDB mencapai 46,5 persen dari total PDB. Adapun sektor pertanian menyumbang 15 persen dari postur PDB RI.

Industri manufaktur, terutama sektor pengolahan menyumbang 18,25 dari total output.

“Seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada kuartal 2 2023, leading sectors ekonomi RI seperti industri manufaktur seperti pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi terus tumbuh,” imbuh Edy.

Ekonomi Indonesia Q2 2023 dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62 persen.

Pertumbuhan PDB lanjutan RI ini menjadi kejutan di tengah suramnya proyeksi dari beberapa lembaga.

IMF memproyeksi Indonesia tumbuh di angka 5 persen (yoy) pada tahun 2023. Outlook pertumbuhan ekonomi domestik yang relatif stabil, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.

Dalam Global Economic Prospects edisi Juni 2023, Bank Dunia juga memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 4,9 persen, dan jauh lebih rendah dari realisasi pada 2022 sebesar 5,5 persen.

“Indonesia termasuk negara yang masih bisa menjaga pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen. Sedikit negara yang masih bisa bertahan. Dan ini tentu menjadi salah satu yang kita jaga di dalam momentum,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani pada awal Mei lalu.

Aktivitas konsumsi masyarakat juga menunjukkan tren positif. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PDB dengan distribusi sebesar 53,31 persen dan pertumbuhan sebesar 5,23 persen.

Sementara pertumbuhan konsumsi PMTB naik 4,63 persen. Konsumsi pemerintah menyumbang pertumbuhan 10,62 persen

Sebagai informasi, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) adalah pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juni 2023 juga mencatat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi juga tetap kuat. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2023 yang terjaga dalam zona optimis (>100) pada level 127,1.

IKK Mei sempat menguat di angka 123,3. Pada bulan ini, indeks penjualan ritel juga mencatat kenaikan tajam, yaitu sebesar 4,8 persen (yoy), dikarenakan momen Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Penjualan mobil dan motor per Mei 2023 juga mencatatkan jauh di atas rata-rata tahun 2019. Penjualan mobil secara wholesale tahunan tumbuh sebesar 2,6 persen. Begitupun penjualan motor yang bahkan mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi yaitu sebesar 40,5 persen.

Adapun data Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan, terdapat peningkatan aktivitas belanja masyarakat pada bulan Juli 2023, bila dibandingkan dengan Juni 2023. Indeks Nilai Belanja pada Juli 2023 sebesar 168,1 atau naik dari 156,8 pada bulan sebelumnya. (ADF)

SHARE