Ekonomi Rusia Anjlok 2,1 Persen pada 2022 akibat Sanksi
Perekonomian Rusia mengalami kontraksi sebesar 2,1 persen pada 2022.
IDXChannel - Perekonomian Rusia mengalami kontraksi sebesar 2,1 persen pada 2022. Pada tahun sebelumnya, ekonomi Rusia tumbuh sebesar 5,6 persen.
Anjloknya ekonomi Rusia disebabkan serangkaian sanksi yang dikeluarkan Barat terhadap Negeri Beruang Merh tersebut. Invasi Rusia di Ukraina memicu kemarahan komunitas internasional.
Meskipun demikian, kontraksi ekonomi Rusia pada 2022 lebih kecil dibandingkan perkiraan awal. Sebelumnya, Pemerintah Rusia pernah memprediksi ekonomi bisa menyusut lebih dari 12 persen akibat sanksi.
Sebelum konflik di Ukraina dimulai, pemerintah Rusia memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar tiga persen pada tahun 2022.
Seperti dilansir Reuters pada Senin (20/2/2023), industri manufaktur dan perdagangan grosir dan eceran termasuk di antara sektor-sektor yang menurun pada 2022, sementara pertanian, perhotelan, konstruksi, dan pertambangan mencatatkan pertumbuhan.
Pertumbuhan Ekspor meningkat menjadi 12,8 persen dari 9,3 persen. Hal tersebut dikarenakan harga produk bahan bakar dan energi yang diekspor jauh di atas impor.
Surplus neraca berjalan Rusia mencapai rekor tertinggi pada 2022 karena ekspor minyak dan gas yang kuat dan impor yang menurun. Devisa terus mengalir meskipun ada upaya Barat untuk mengisolasi ekonomi Rusia.
Prakiraan untuk tahun 2023 bervariasi. Pemerintah memperkirakan penurunan sebesar 0,8 persen. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) percaya bahwa ekonomi Rusia dapat tumbuh sebesar 0,3 persen karena ekspor komoditas terbukti tangguh.
(WHY)