ECONOMICS

Ekspansi Pasar, e-Commerce Asal China Ini Buka Gerai Offline di Indonesia

Dinar Fitra Maghiszha 12/10/2021 18:17 WIB

Perusahaan e-commerce asal China memperluas distribusi lini bisnis offlinenya dengan membuka sejumlah gerai ritel fisik di Indonesia.

Ekspansi Pasar, e-Commerce Asal China Ini Buka Gerai Offline di Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan e-commerce asal China memperluas distribusi lini bisnis offlinenya dengan membuka sejumlah gerai ritel fisik di Indonesia. Baru-baru ini, JD.ID meresmikan gerai yang fokus terhadap gaya hidup dan teknologi bernama 'YOJI', di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, pada Rabu 22 September 2021.

YOJI menawarkan berbagai produk pilihan dari berbagai brand ternama serta merchandise dengan kategori lifestyle untuk koleksi fashion, beauty dan home living.

“Kami memiliki model bisnis yang unik dengan dua platform yang kuat, aset digital (online) dan fisik (offline) yang sangat terintegrasi. Dengan memiliki kedua platform ini, kami memiliki strategi jangka panjang untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang berkesan dan saling terhubung, untuk memberikan ikatan personal yang bermakna dengan para pelanggan kami dimanapun dan bagaimanapun mereka memilih untuk berbelanja.” kata Head of Offline Business JD.ID, Eyvette Tung, melalui pernyataan tertulisnya, (22/09).

Selain di Jakarta, gerai fisik perusahaan e-commerce asal China ini juga diresmikan di AEON Mall Sentul City, Bogor Jawa Barat yang sepenuhnya menggunakan awak dan dapat dikunjungi secara tatap muka.

Dengan luas gerai sebesar 1200 m2, Electronic Store menjual berbagai macam produk kebutuhan konsumen. Mulai smartphone, gadget, laptop, hingga produk home appliance, home living, dan furniture.

"Semuanya memakai awak/orang. Toko tanpa awak dan teknologi canggih sudah pernah kami launched di PIK tahun 2019. Saat ini sudah tutup," kata Senior Media Relations Manager JD.ID, Adhi Pratama, kepada MNC Portal, Selasa (12/10/2021).

Seperti diketahui, sejak tahun 2018, JD.ID ini terus melakukan inovasi untuk dapat menyediakan platform belanja yang bersifat omni-channel, dengan mengkombinasikan dua saluran bisnis berbeda; online dan offline (O2O). Setelah membuka gerai O2O pertamanya pada Agustus 2018, perusahaan e-commerce asal China ini terus menunjukkan komitmen yang berkelanjutan untuk meningkatkan penetrasi pasar atas strategi O2O yang dijalankan.

“JD.ID menyadari adanya perubahan perilaku belanja konsumen di Indonesia selama periode pandemi, terutama dalam hal belanja produk elektronik. Hal inilah yang menjadi faktor pendorong bagi kami untuk berkolaborasi dengan Grup AEON Mall Indonesia, sebagai salah satu pengembang pusat perbelanjaan ternama.” kata Chief Financial Officer (CFO) JD.ID, Sandy Permadi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (14/9).

Kendati sempat membuka 'unmanned-store' atau toko tak berawak di Pantai Indah Kapuk (PIK) Avenue pada medio 2019, manajemen menginformasikan bahwa toko tersebut telah sepenuhnya tutup pada tahun ini.

"Pertama karena pandemi di PIK Avenue saat itu sepi sekali, dan eranya mungkin di luar negeri masih bertahan lama yang namanya unmanned store yang terintegrasi sama artificial-intelligence, nah kalau di sini (di Indonesia) sih tidak, tetap yang namanya toko harus ada orang yang menjaga," kata Adhi Pratama.

Manajemen memaparkan bahwa fokus bisnis e-commerce asal China ini dilakukan dengan strategi omni-channel, mengkombinasikan dua saluran bisnis berbeda baik online dan offline, dengan harapan dapat menghadirkan pengalaman belanja baru bagi para pelanggan. (TYO)

SHARE