Ekspor Batu Bara RI Naik 7,5 Persen di Februari 2024, CPO dan Besi-Baja Anjlok
BPS melaporkan nilai ekspor batu bara pada Februari 2024 mencapai USD2,59 miliar, atau naik 7,5 persen dibandingkan Januari 2024.
IDXChannel - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan nilai ekspor batu bara pada Februari 2024 mencapai USD2,59 miliar.
Angka naik sebesar USD180,76 juta atau sekitar 7,5 persen dibandingkan Januari 2024 sebesar USD2,41 miliar. Namun, secara tahunan mengalami penurunan sebesar 18,73 persen dari Februari 2023 yang mencapai USD3,19 miliar.
"Nilai ekspor besi dan baja serta minyak kelapa sawit mengalami penurunan secara bulanan. Sedangkan batu bara mengalami kenaikan," ujar Amalia dalam konferensi pers hari ini, Jumat (15/3/2024).
Nilai ekspor komoditas minyak sawit atau CPO dan turunannya anjlok cukup dalam secara bulanan maupun tahunan. Secara bulanan, nilai ekspor CPO dan turunannya mengalami penurunan 30,39 persen. Sementara secara tahunan turun 35,89 persen.
Nilai ekspor besi dan baja juga mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Secara bulanan, Amalia mengatakan nilai ekspor besi dan baja lebih rendah 27 persen. Sementara secara tahunan, nilai ekspor besi dan baja turun 22,14 persen.
Kendati demikian, lanjut Amalia, nilai ekspor ketiga komoditas unggulan Indonesia ini memberikan share sekitar 30,22 persen dari total ekspor non migas pada Februari 2024.
Nilai ekspor non migas pada Februari 2024 sebesar USD18,09 persen atau turun 5,27 persen. Sementara nilai ekspor migas sebesar USD1,22 miliar atau turun 12,93 persen.
"Penurunan nilai ekspor Februari didorong oleh penurunaan nilai ekspor nonmigas terutama pada besi dan baja dengan andil penurunan sebesar 3,26 persen, lemak dan minyak hewani nabati dengan andil 2,60 persen serta logam mulia dan perhiasan permata dengan andil penurunan sebesar 0,60 persen," pungkasnya.
(FRI)