Ekspor Batu Bara Sumsel Turun 21 Persen, Ini Biang Keroknya
Penurunan ekspor itu dipengaruhi rendahnya ekspor nonmigas sebesar USD73,21 juta, yaitu dari USD589,72 juta menjadi USD516,50 juta
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat ekspor komoditas pertambangan, terutama batu bara mengalami penurunan tajam di Juni 2022.
"Ekspor batu bara bulan Juni turun 21,56 persen, atau turun menjadi USD256,27 juta dibandingkan Mei 2022," ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi dari BPS Sumsel, Sukerik, Kamis (4/8/2022).
Sukerik menjelaskan, berdasarkan nilai ekspor keseluruhan semua komoditas di Sumsel, pengiriman barang ke luar negeri mengalami penurunan dari USD618,92 juta menjadi USD591,04 juta atau turun 4,5 persen pada Juni 2022 dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan ekspor itu dipengaruhi rendahnya ekspor nonmigas sebesar USD73,21 juta, yaitu dari USD589,72 juta menjadi USD516,50 juta," jelasnya.
Namun, untuk pertumbuhan ekspor migas masih tereduksi sebesar USD45,33 juta, yaitu dari USD29,21 juta menjadi USD74,54 juta pada Juni 2022. Sedangkan secara kumulatif, nilai ekspor Sumsel periode Januari-Juni 2022 mencapai USD3.346,75 juta atau naik 44,64 persen.
"Persentase naik dibanding periode yang sama pada 2021. Begitu juga nilai ekspor kumulatif nonmigas mencapai USD3.141,66 juta dollar Amerika Serikat atau naik 39,65 persen," jelasnya.
Ekspor Sumsel hingga Juni 2022 masih dikirim ke tiga negara terbesar penerima komoditas, yakni India sebesar USD120,13 juta disusul ke Tiongkok sebesar USD112,24 juta dan ke Malaysia hanya USD 63,04 juta. "Kontribusi ketiganya mencapai 49,98 persen," jelasnya.
(SAN)