ECONOMICS

Elon Musk: Resesi Ekonomi 2023 Nyata, Jadi Bersiaplah!

Dian Kusumo 01/12/2022 10:12 WIB

CEO Twitter dan Tesla Elon Musk menyatakan bahwa resesi perekonomian akan terjadi pada 2023 mendatang.

Elon Musk: Resesi Ekonomi 2023 Nyata, Jadi Bersiaplah!. (Foto : MNC Media)

IDXChannel – CEO Twitter dan Tesla Elon Musk menyatakan bahwa resesi perekonomian akan terjadi pada 2023 mendatang. Elon mengatakan saat ini tren ekonomi sangat mengkhawatirkan. Bukan hanya soal resesi yang akan terjadi tetapi Fed yang menaikkan tingkat suku bunga bisa membuat kondisi perekonomian semakin parah. 

"Tren itu memprihatinkan. The Fed perlu segera memangkas suku bunga. Mereka secara besar-besaran memperkuat kemungkinan resesi yang parah," tulis Musk dilansir melalui Fortune.

Dilansir melalui Livemint Kamis (1/12/2022), prediksi Elon Musk tentang "resesi parah" datang ketika dia membalas tweet yang memperingatkan tentang perlambatan yang akan datang tahun depan. Tweet itu berbunyi: "Saya mengharapkan resesi ekonomi nyata pada tahun 2023, bersiaplah untuk badai makro apa pun di depan kita."

Sebagai balasannya, Elon Musk mengatakan tren itu memprihatinkan. "Tren itu memprihatinkan. The Fed perlu segera memangkas suku bunga. Mereka secara besar-besaran memperkuat kemungkinan resesi yang parah."

Ini bukan pertama kalinya Musk memperingatkan resesi yang akan datang, meskipun CEO teknologi menjadi semakin khawatir tentang prospek penurunan dalam beberapa bulan terakhir. 

Sementara inflasi telah menunjukkan beberapa tanda pelonggaran dalam sebulan terakhir, Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunganya, menandakan bahwa mereka akan menyetujui lebih banyak kenaikan suku bunga di masa depan dan berpotensi hingga tahun depan — meskipun lebih kecil.

Peringatan Musk terkait kondisi perekonomian sudah semakin mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Mei, dia mengatakan bahwa resesi mungkin akan berlangsung "12 hingga 18 bulan," tetapi berbicara tentang penurunan ekonomi sebagai realitas siklus bisnis yang tak terhindarkan, dan yang belum tentu menjadi hal yang buruk.

"Hal-hal ini berlalu, dan kemudian akan ada booming kali lagi," katanya. 

"Apa yang cenderung terjadi adalah, jika Anda memiliki ledakan yang berlangsung terlalu lama, Anda mendapatkan ketidaksejajaran modal — pada dasarnya mulai menghujani uang pada orang bodoh."

Di Twitter, Musk memberhentikan sekitar setengah dari staf perusahaan dan ratusan lainnya kemudian mengundurkan diri, karena CEO baru berusaha untuk memotong biaya di mana dia bisa mengingat penurunan ekonomi yang akan datang.

"Saya telah melalui resesi tahun 2000 dan 2001 dan 2008-09, dan saya agak paranoid tentang kematian dalam resesi," kata Musk kepada staf Twitter awal bulan ini, menurut rekaman komentarnya yang diperoleh The Verge. 

"Saya memiliki PTSD resesi dari menjaga X dan hotlink]PayPal[/hotlink] tetap hidup melalui resesi 2000, menjaga Tesla tetap hidup dalam resesi 2009," katanya.

(DKH)

SHARE