Empat Masalah Ini Jadi Penghambat Pariwisata Bahari di RI
Kendala utama yakni belum optimalnya pendanaan untuk pengadaan kapal hingga minimnya infrastruktur marina.
IDXChannel - Pelaku industri pariwisata bahari di Indonesia banyak menghadapi hambatan. Paling utama yakni belum optimalnya pendanaan untuk pengadaan kapal hingga minimnya infrastruktur marina.
Wakil Ketua Umum III Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Nova Y. Mugijanto mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi sektor pariwisata bahari saat ini yaitu belum optimalnya dukungan pendanaan terhadap pengadaan kapal wisata, maupun infrastruktur marina.
“Dukungan pendanaan yang lebih bersahabat dengan tenor panjang dan interest rate yang kompetetif sangat dibutuhkan, mengingat model bisnis di kapal wisata dan marina sangat padat modal,” kata Nova dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (8/10/2022).
Tantangan selanjutnya yang masih dihadapi sektor wisata bahari dalam negeri yakni, belum adanya klaster industri kapal boat. Di mana, hal tersebut menyebabkan rantai pasok produksi yang tidak efisien.
Selain itu, biaya premi asuransi kapal pada kapal wisata juga cukup tinggi, serta permintaan dalam pengadaan kapal wisata juga masih minim juga menjadi tantangan saat ini.
“Sementara, 70% komponen pembangunan kapal masih impor, sedangkan komponen buatan dalam negeri masih perlu ditingkatkan ragam dan kualitasnya berdasarkan inovasi-inovasi cerdas untuk menjawab kebutuhan teknologi terkini,” pungkas dia.
Untuk mendukung kebangkitan pariwisata bahari dalam negeri, INSA menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam penyelenggaraan INSA Yacht Festival (IYF) 2022 di Benoa Marina Bali.
Dalam festival ini, para stakeholders di sektor industri maritim dan pariwisata dapat mempromosikan produk-produknya, juga bersinergi untuk mengembangkan ekonomi maritim di Indonesia.
Gelaran tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mensukseskan program destinasi pariwisata super prioritas (DPSP). Serta mendukung program pemerintah untuk menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai hub pariwisata maritim Bali, yang nantinya akan dilengkapi dengan terminal cruise, yacht club, perkantoran dan area ritel, serta pasar seni. (RRD)