ECONOMICS

Enam Jurus Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Cahya Puteri Abdi Rabbi 05/08/2022 16:20 WIB

Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,2% sepanjang tahun ini.

Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,2% sepanjang tahun ini. Foto: MNC Media

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan enam strategi pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 2022. Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,2% sepanjang tahun ini.

“Beberapa strategi disiapkan untuk mencapai target ke depan,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Ada enam strategi yang diterapkan pemerintah. Pertama, memberlakukan pelonggaran syarat perjalanan. Namun, strategi ini harus dijalankan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Selanjutnya, mendorong daya beli masyarakat untuk kelompok 40% terbawah, dengan penyaluran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional 2022 untuk perlindungan sosial yang mencapai Rp63,7 triliun.

Anggaran tersebut difokuskan untuk program keluarga harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, BLT Desa, bantuan tunai untuk pedagang kaki lima, warung kecil dan nelayan, dan program kartu prakerja.

Strategi selanjutnya, pemerintah berupaya menahan kenaikan harga pangan dan energi dengan penambahan subsidi. Tahun ini, anggaran subsidi dan kompensasi untuk energi sebesar Rp502,4 triliun.

Penyelenggaraan program kartu prakerja juga dilanjutkan. Hingga 1 Agustus 2022, penerima kartu prakerja batch 1-38 mencapai 13,7 juta orang. 

Pemerintah juga mendorong digitalisasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta meningkatkan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2022 menjadi Rp373,17 triliun, dari sebelumnya Rp285 triliun.

Strategi terakhir yang dilakukan pemerintah yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan proyek strategis nasional.

“Keberhasilan penerapan strategi ini juga didukung oleh kebijakan Bank Indonesia yang menahan kenaikan suku bunga, serta kebijakan OJK yang memperpanjang restrukturisasi kredit,” kata dia. (NDY)

SHARE