Erick Minta Karyawan BUMN Tak Jadikan AKHLAK Sebatas Slogan dan Pencitraan
Menteri BUMN Erick Thohir meminta jajaran direksi hingga karyawan perusahaan pelat merah memperluas core value atau AKHLAK di dalam kehidupan sehari-hari.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta jajaran direksi hingga karyawan perusahaan pelat merah memperluas core value atau AKHLAK di dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, penerapannya tidak sebatas di lingkungan perusahaan.
Erick mengaku geram bila AKHLAK BUMN hanya menjadi slogan, apalagi dimanfaatkan untuk pencitraan perusahaan semata.
"Ini jangan mau jadi pencitraan, slogan yang tidak penting, tidak meresap di diri kalian," ujar Erick saat perayaan AKHLAK BUMN ketiga tahunnya, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023).
Menurut Erick, AKHLAK merupakan nilai utama perusahaan yang diusung dirinya sejak pertama kali menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN. Dia memandang konsep tersebut serupa dengan gagasan revolusi mental ala Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kedua ide itu memiliki irisan atau dasar pikir serupa. Di mana, Indonesia perlu membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang hingga sikap yang berorientasi pada kemajuan alias modern.
Tujuannya, kata dia, Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain di dunia.
Erick mencontohkan, Jepang dan Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan merevolusi di negaranya melalui satu gagasan atau filosofi. AS misalnya, kala itu mengalami perang saudara lantaran munculnya ide penghapusan perbudakan. Ide itu kemudian diterapkan dan berhasil membawa kawasan tersebut sebagai negara maju.
"Tentu terjadi revolusi mental yang namanya AKHLAK. Sama Jepang 1968 menginginkan menjadi negara maju, tapi berdasarkan filosofi negara Jepang, Amerika kenapa sekarang maju? Karena salah satunya perang saudara itu yang sehingga AS punya filosofi yang kuat," ucapnya.
Indonesia, lanjut Erick, harus mengikuti jejak kedua negara itu, namun dengan gagasan atau konsep yang didasarkan pada budaya, ekonomi, hingga politik bangsa Indonesia.
"Kita enggak mau jiplak mereka, kita punya budaya sendiri, kita punya kemampuan maju sendiri, tidak sama dengan mereka," tutur dia.
"Itulah kenapa sejak awal BUMN kita bersepakat, bukan saya, tapi kita. Saya enggak mau AKHALK BUMN ini gara-gara saya, tapi gara-gara kalian semua yang ingin mentransformasi BUMN, setuju? Karena kalian yang mau," pungkas Erick.
(YNA)