ECONOMICS

Erick Thohir Impikan Pertamina Masuk 50 Perusahaan Terbaik di Dunia

Suparjo Ramalan 03/08/2021 15:00 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir mempunyai mimpi Pertamina nantinya akan menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia.

Erick Thohir Impikan Pertamina Masuk 50 Perusahaan Terbaik di Dunia (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berharap, PT Pertamina (Persero) bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia. Keinginan itu setelah perseroan berhasil menembus kembali daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune.

Sementara, perusahaan pelat merah lainnya di targetkan masuk dalam daftar 500 perusahaan terbesar dunia. Erick menegaskan, langkah itu sebagai mimpi pemegang saham yang harus direalisasikan. 

"Benchmark kita haruslah tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita bahwa Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke top 500," ujar Erick, Selasa (3/8/2021). 

Dia mencatat, frame Pertamina adalah perusahaan yang bersaing dengan kompetitor di level dunia. Sebab, perusahaan memiliki segala syarat, baik kualitas dan kapabilitas. 

"Saya optimistis bahwa kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi. Dan frame bagi Pertamina adalah mesti bersaing dengan kompetitor di level dunia," tuturnya. 

Mantan Bos Inter Milan itu pum menyoroti performa Pertamina dari sisi bisnis maupun non bisnis di tengah pandemi Covid-19. Dia mencatat, saat pandemi yang mempengaruhi perlambatan sektor bisnis, Pertamina tetap menjadi salah satu motor penggerak perekonomian. 

Bahkan, perseroan juga berperan aktif dalam upaya pemulihan pandemi dari sisi kesehatan. Performa positif baik di sisi bisnis dan nonbisnis itu bisa terus ditingkatkan. 

"Sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis sekaligus menjalankan servis kepada publik, tak boleh ada kata puas bagi Pertamina," ungkap dia. 

Dalam rilis terbarunya, Fortune 500 menempatkan Pertamina di peringkat ke 287 dengan nilai pemasukan (revenue rating) sekitar USD49,469 miliar. (RAMA)

SHARE