ECONOMICS

Erick Thohir Ingatkan Indonesia Perlu Antisipasi Era Disrupsi, Ini Alasannya

Suparjo Ramalan 28/10/2021 18:35 WIB

Era disrupsi dipahami sebagai perubahan sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia yang disebabkan adanya inovasi teknologi. 

Erick Thohir Ingatkan Indonesia Perlu Antisipasi Era Disrupsi

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat Indonesia perlu mengantisipasi era disrupsi atau 4.0. Era disrupsi dipahami sebagai perubahan sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia yang disebabkan adanya inovasi teknologi. 

"Daripada Era disrupsi digitalisasi yang  sehingga ini kecepatannya adaptasi, kita juga penting sekali kita antisipasi," ujar Erick, Kamis (28/10/2021). 

Dia mengingatkan era disrupsi akan mengubah sistem dan tatanan bisnis perusahaan ke arah model bisnis baru.Pada skala ekstrem, disrupsi justru menghilangkan pekerjaan yang digantikan dengan teknologi atau robot.

Bahkan, teknologi mengubah tatanan bisnis secara cepat dan menyeluruh. Untuk itu, perusahaan dituntut menyesuaikan diri dengan dinamika zaman.

"Banyak sekali dengan digitalisasi job pekerjaan akan berubah dan hilang. Usaha bisnis akan berubah dan hilang dan digitalisasi yang terjadi karena transformasi ini makin hari makin cepat. Saya selalu menekankan first wave sudah masuk," katanya.

Erick melontarkan pertanyaan mampukah Indonesia menghadapi perubahan tatanan akibat distribusi digitalisasi tersebut. Sementara, masyarakat Indonesia menyadari bahwa industri 4.0 akan benar-benar terjadi.

"Kita menyadari bersama di Indonesia juga, kalau kita bicara industri 4.0, kita bicara nanti kita bicara 5G, kita bicara bagaimana AI (artificial intelligence) ini juga terjadi. Pertanyaannya siapa nggak kita atas perubahan ini, siap tidak kita akan perubahan ini," kata dia.

Untuk BUMN, Erick mengaku belum semua perusahaan BUMN dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Meskipun dia tidak menampilkan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan.

Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal. Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN.

Erick menegaskan komitmennya melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. (NDA)

SHARE