Erick Thohir Lapor ke Jokowi, Pertamina Temukan Cadangan Migas Besar
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kabar gembira kepada Presiden Jokowi saat acara peresmian pabrik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kabar gembira kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara peresmian pabrik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon. Yakni, PT Pertamina (Persero) berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi (Migas) skala besar.
"Di hulu sendiri kemarin ada potensi temuan baru gas dan minyak yaitu 204 juta barrel, ini sungguh menggembirakan di kalah kita terus menurun daripada produksi daripada nasional kita," ujar Erick, Selasa (21/9/2021).
Erick mencatat, temuan tersebut seiring dengan dilakukannya restrukturisasi PT Pertamina (Persero). Proses tersebut dilakukan melalui penandatanganan sejumlah dokumen legal atau legal end-state sejak awal September 2021 lalu.
Restrukturisasi bertujuan untuk mendorong kinerja operasional enam subholding milik perseroan yang sudah diresmikan usai penandatanganan legal end-state tersebut.
Adapun enam subholding Pertamina yang diresmikan pemegang saham adalah Upstream, Refining dan Petrochemical, Commercial and Trading, Gas, Integrated Marine Logistics, dan Power and New Renewable Energy.
"Minggu lalu sudah diluncurkan Pertamina sebagai holding yang mempunyai 6 subholding sesuai dengan target Bapak Presiden yang waktu itu ditargetkan kalau saya ingat pada bulan Juli dan ini telah berhasil Bapak. Dan kita lihat sendiri performance-nya luar biasa," katanya.
Dengan memfokuskan masing-masing subholding, kata dia, menjadikan perseroan sebagai expertise terbaik.
Di lain sisi, konsolidasi Pertamina pun mampu menunjukan kinerja yang baik. Erick mencatat, perseroan melalui Subholding Upstream sudah menemukan potensi sumber migas berupa gas dan minya sebesar 204 juta barel. Temuan itu dinilai kabar yang mengembirakan disaat produksi migas nasional mengalami penurunan.
"Dan di hulu sendiri itu sekarang kuartal II kemarin di bulan Juni itu untung Rp 1 miliar dan ini terus kita lakukan. Yang selama ini juga kilang dan petrochemical menjadi beban kemarin sudah untung 280 juta dolar ini kita akan pastikan subholding ini menjadi pondasi yang kuat untuk pertamina menuju valuasi 100 miliar dolar AS," ungkapnya. (RAMA)