ECONOMICS

Erick Thohir Pede Pendapatan Bersih BUMN Capai Rp250 Triliun di 2024

Suparjo Ramalan 15/06/2023 16:56 WIB

Erick Thohir menargetkan total revenue atau pendapatan perusahaan pelat merah pada 2024 sebesar Rp3000 triliun, dengan pendapatan bersih Rp250 triliun.

Erick Thohir Pede Pendapatan Bersih BUMN Capai Rp250 Triliun di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kementerian BUMN terus mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan pelat merah. Sehingga bisa memberi kontribusi berupa dividen kepada negara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan total revenue atau pendapatan perusahaan pelat merah pada 2024 sebesar Rp3000 triliun.

Dari angka tersebut, total pendapatan bersih pada 2024 ditrgetkan mencapai Rp250 triliun. Proyeksi kinerja keuangan BUMN tersebut  berdasarkan kinerja tahun buku 2023.

Erick mengatakan meski terdapat tantangan, lantaran makro ekonomi global masih tertekan, pihaknya optimis net income dan revenue perseroan bisa direalisasikan. 

"Kalau kita lihat beberapa negara sendiri masih mengalami, tentu inflasi tinggi dan supply chain yang terganggu. Tapi kami tetap di Kementerian BUMN paling tidak berusaha menyamakan dividen yang kita berikan seperti tahun ini, sebenarnya walaupun cukup berat," ujar Erick dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (15/6/2023). 

Untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) BUMN tahun depan dipatok di level Rp600 triliun. 

Erick menyebut bila nominal dari target revenue, net income, hingga EBITDA bisa diperoleh, maka dividen yang akan dikontribusikan BUMN kepada negara pada tahun depan mencapai Rp80,2 triliun. 

"Nah, jadi angkanya kalau ini tercapai, angka Rp80,2 triliun (dividen) untuk tahun 2023 (tahun buku) yang diberikan 2023 ini Insya Allah bisa tercapai, asal angka besar ini tercapai," ucapnya. 

Besaran dividen yang akan disetorkan perusahaan pelat merah ke negara tahun ini sebesar Rp80,2 triliun. Namun, jumlah tersebut tidak dikontribusikan seluruh BUMN.

"Inilah kenapa nanti kita dorong juga tidak bisa yang namanya dividen ini bergantung hanya dari Himbara, tetapi kita mendorong kelompok-kelompok usaha lain untuk bisa melakukan dividen yang baik sehingga angka-angka ini bisa terjaga," kata dia. 

"Tapi kami tetap di kementerian BUMN paling tidak berusaha menyamakan dividen yang kita berikan seperti tahun ini, sebenarnya walaupun cukup berat," lanjut Erick.


(FRI)

SHARE