Erick Thohir Tegaskan PMN untuk Tugas Negara, Bukan Selamatkan BUMN "Sakit"
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan suntikan PMN bukan untuk menyelamatkan BUMN yang sakit, tetapi penugasan.
IDXChannel - Kementerian BUMN memastikan, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima sejumlah perusahaan pelat merah bukan untuk penyelamatan bisnis perusahaan. Namun, menjalankan penugasan pemerintah.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut 70% sampai 80% PMN BUMN adalah penugasan pemerintah. Dia pun menolak persepsi bahwa anggaran segar yang disuntik negara hanya semata-mata menolong bisnis perseroan.
"Karena ini korporasi opsinya dua, kalau tidak feasible, government injection, yang namanya PMN. Makanya PMN itu persepsinya jelek, salah. Karena PMN 70-80% penugasan, tidak ada penyelamatan, penugasan," ungkap Erick melalui akun instagramnya, Kamis (6/10/2022).
Sementara 10% sampai dengan 15% PMN BUMN, difokuskan pada program restrukturisasi perusahaan BUMN tersebut.
Di sisi lain, Erick menyebut, kontribusi yang dihasilkan BUMN melalui aksi korporasi jauh di atas nilai PMN yang diperoleh. Dia mencontohkan, rights issue PT Bank BRI Tbk mencapai Rp92 triliun.
Mantan Bos Inter Milan itu juga menilai persepsi negatif juga acapkali disematkan pada proyek-proyek infrastruktur. Erick mengatakan, proyek infrastruktur memiliki return of investment jangka panjang. Di mana, income BUMN Karya akan diperoleh dalam rentan waktu 7-8 tahun mendatangkan.
"Berbeda dengan membangun ritel yang langsung dapat income. Kalau infrastruktur itu cashflow-nya saja baru 7 hingga 8 tahun. Ini yang kadang-kadang konteksnya harus sama, jangan disangka pembangunan infrastruktur itu hanya sebuah pemborosan, tidak," ujar dia.
Erick menyebut, proyek infrastruktur memiliki efek berganda dengan menggerakkan perekonomian sekitar. Dia memastikan pertumbuhan ekonomi terjadi setelah adanya jalan tol di suatu wilayah.
(FAY)