ECONOMICS

Erick Thohir Wanti-Wanti Korupsi ke 41 Bos BUMN

Suparjo Ramalan 12/01/2023 12:09 WIB

Menteri BUMN, Erick Thohir mengumpulkan 41 direksi BUMN dan memberikan arahan terkait pencegahan korupsi serta perbaikan sistem.

Erick Thohir Wanti-Wanti Korupsi ke 41 Bos BUMN. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menekan pentingnya pencegahan korupsi dan perbaikan sistem di internal perusahaan pelat merah. Hal itu dia sampaikan kepada 41 Direksi BUMN

Mengawali 2023, Erick mengumpulkan 41 direksi BUMN dalam satu forum yang dinamai 'Pengarahan Pencegahan Korupsi di Lingkungan BUMN'. 

Dalam forum tersebut, dia menyebut, pencegahan korupsi dan perbaikan sistem di BUMN tetap menjadi prioritas pemegang saham tahun ini. 

"41 direksi saya kumpulkan di tahun baru ini untuk terus mengingatkan dua prioritas saya, pencegahan korupsi dan perbaikan sistem," ungkap Erick melalui akun instagramnya, Kamis (12/1/2023). 

Dia menambahkan, jika pencegahan korupsi dan perbaikan sistem berhasil membawa perbaikan kinerja operasional dan keuangan perseroan negara. Dua aspek tersebut disebut sebagai transformasi BUMN. 

Menurutnya, perbaikan perusahaan pelat merah terjadi selama 3 tahun terakhir. Di mana, aset, ekuitas, pendapatan usaha, dana laba bersih BUMN terus menunjukan tren peningkatan. 

Kontribusi BUMN terhadap negara sepanjang 3 tahun atau periode 2020-2022 mencapai Rp1.198 triliun. Angka ini meningkat Rp68 triliun dari periode 2017-2019 yang sebesar Rp1.130 triliun.

Kontribusi tersebut berasal dari dividen, pajak, bagi hasil, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"InsyaAllah dengan sistem yang baik dan insan BUMN yang bertanggung jawab, BUMN terus memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara," ucapnya. 

Di sisi lain, Erick juga mengutuk keras perusahaan pelat merah yang merugi. Pasalnya, perseroan tidak bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara. 

Dia meminta BUMN tetap menjaga kinerja keuangan dan operasionalnya. Sebab, dengan keuntungan yang diperoleh BUMN, perusahaan bisa memberikan manfaat besar bagi negara. 

"BUMN harus tetap sehat ya, kalau enggak sehat, kalau enggak kaya, enggak bisa nyumbang, BUMN harus untung supaya keuntungannya diberikan kepada pemerintah untuk program pro rakyat," ujar dia.

Erick yakin keuntungan perseroan bisa menjadi benteng utama makro ekonomi nasional. Bahkan, bisa mengintervensi pasar bila terjadi gejolak harga komoditas. 

"BUMN harus untung juga supaya apa? BUMN bisa menjadi benteng ekonomi nasional dan ketika ketidakpastian harga terjadi kita harus intervensi," tandasnya. 

(FAY)

SHARE