ECONOMICS

Erick Ungkap Rencana Besar Pertamina di 2022, Ini Bocorannya

Suparjo Ramalan 17/09/2021 15:34 WIB

Ini rencana besar Erick Thohir untuk Pertamina di 2022.

Erick Ungkap Rencana Besar Pertamina di 2022, Ini Bocorannya (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir tengah menyiapkan berbagai aksi korporasi untuk menguatkan bisnis Pertamina. Hal ini dikarenakan core business Pertamina akan menjadi satu kekuatan tersendiri.

Erick menyebut, nantinya ada sistem yang terintegrasi antara logistik, kapal, pelabuhan, stories energi, yang rencananya disiapkan pada 2022 mendatang. 

"Integrasi daripada logistik sistem Pertamina, jadi ada kapal, ada pelabuhan, ada stories energi, ini kita gabungkan juga menjadi kekuatan sendiri. Kembali, tadi, logistiknya harus kita tekankan agar lebih kompetitif. Nah, ini juga akan kita siapkan di tahun depan," ujar Erick, dikutip Jumat (17/9/2021). 

Di sisi sektor panas bumi atau geothermal, pemegang saham menargetkan mampu mendorong cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal program net zero emission atau bebas karbon di tahun 2060. Hal ini diawali dengan pembentukan Holding Geothermal Indonesia (HGI). 

"Geothermal kita akan kita gabungkan sehingga kembali sesuai dengan target pemerintah 2060 lebih friendly terhadap energi hijau dan bisa mendukung ekonomi hijau seperti yang disampaikan Pak Presiden, nah kita mulai step sekarang, sudah mulai masuk," katanya. 

Selain mendung program bebas karbon di tahun 2060, Erick optimis HGI menjadi entitas terbesar di dunia. Potensi tersebut dihitung berdasarkan potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia.

Saat ini, pembentukan holding dalam proses penggabungan aset antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Gas and Geothermal (PLN GG). Dalam perhitungan pemegang saham, setelah holding terbentuk dan diresmikan, entitas di sektor energi itu akan menjadi terbesar ke-3 di dunia. Dalam perjalanannya akan menjadi terbesar pertama di dunia. 

Rencana lain, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh dua subholding milik PT Pertamina (Persero) yakni subholding pelayaran (shipping) dan subholding energi terbarukan (renewable energy). Target go public ini dilakukan di akhir tahun ini atau awal tahun depan.

"Pertamina yang akan menarik, karena di Pertamina ini ada dua subholding, kembali kita juga melihat situasi bursa, apakah di tahun ini ataukah di awal tahun depan," ungkapnya. 

Di sisi income atau pendapatan, Kementerian BUMN menargetkan revenue Pertamina pada 2024 mencapai 93 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.323 triliun. 

Untuk profit perusahaan diproyeksi mencapai 8 miliar dolar AS atau Rp 113 triliun. Sementara, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) berada di level 21,5 persen.  

(IND) 

SHARE