ECONOMICS

ESDM Ingin Gunakan Pola MLM untuk Dorong Konversi Motor Listrik 

Atikah Umiyani/MPI 22/11/2023 11:11 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, pihaknya ingin menggunakan pola bisnis Multi Level Marketing (MLM) untuk mendorong konversi motor listrik.

ESDM Ingin Gunakan Pola MLM untuk Dorong Konversi Motor Listrik 

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan beragam upaya untuk mendorong minat masyarakat melakukan konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pihaknya ingin menggunakan pola bisnis Multi Level Marketing (MLM). 

"Kemudian kita mau lagi pakai pola MLM ya untuk bisa menarik (minat masyarakat)," kata dia saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (21/11/2023). 

Asal tahu saja, MLM adalah strategi pemasaran berjenjang atau berantai yang dilakukan oleh tenaga penjual Cara kerja bisnis MLM ini, di mana para tenaga penjual akan mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan dan hasil penjualan dari penjual yang mereka rekrut.

Selain MLM, Arifin mengungkapkan pihaknya juga telah menggunakan strategi door to door ke perusahaan-perusahaan dan mendapatkan respons yang cukup baik. Dia menilai bahwa sosialisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan. 

"Tim kami udah melakukan door to door ke perusahaan-perusahaan, dan responsnya cukup baik," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023 disebutkan bahwa target penerima bantuan pemerintah pada 2023 sebanyak 50.000 unit dan tahun depan 150.000 unit dengan besaran bantuan yang diberikan Rp7 juta per unit untuk motor konversi.

Namun hingga kini program tersebut masih sepi peminat. Arifin bilang, minimnya realisasi konversi motor listrik ini yang kemudian menjadi penyebab masih rendahnya realisasi penyerapan anggaran Kementerian ESDM meskipun sudah menjelang akhir tahun ini.

Dalam paparannya, dia menuturkan, realisasi anggaran Kementerian ESDM hingga 18 November 2023, baru mencapai 59,03 persen dan masih terdapat deviasi -5,08 persen.

“Realisasi masih rendah terutama disebabkan kegiatan insentif konversi motor BBM ke listrik, di mana minat masyarakat masih rendah,” ucapnya.

(RNA)

SHARE