ESDM: Pembentukan BLU Batu Bara Masih Dibahas Antar Kementerian
Pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) batubara masih dalam tahap pembahasan di antar kementerian terkait.
IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan hingga saat ini pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) batubara masih dalam tahap pembahasan di antar kementerian terkait.
"Kami masih terus melakukan pembahasan dengan kementerian dan lembaga terkait, kami harapkan ini bisa selesai sebelum memasuki 2023," kata Arifin dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, dikutip virtual, Senin (21/11/2022).
Untuk membentuk BLU, pemerintah perlu lebih dulu membuat regulasi yang memayungi operasional BLU ini. Arifin menuturkan, progres penyiapan rancangan peraturan presiden telah sampai kepada pembahasan harmonisasi antara kementerian lembaga yang telah dilaksanakan dalam tiga putaran.
Pembahasan kini mengerucut pada pembahasan mengenai dampak status Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dana kompensasi batubara terhadap postur APBN khususnya untuk mandatori dana pendidikan dan kesehatan.
Merujuk paparan Kementerian ESDM, objek pungutan dana kompensasi diberlakukan untuk penjualan batubara ekspor dan domestik. Asumsi Harga Batubara Acuan (HBA) yang dikenakan yakni 200 dolar AS per ton maka dana kompensasi yang dikelola BLU sekitar Rp 137,6 triliun.
"Pembahasan yang mengemuka antara lain berkaitan dengan konsekuensi BLU sebagai APBN khususnya pendanaan bagi pendidikan dan kesehatan yaitu mandatory spending, mekanisme pungutan dan penyaluran akan mengikuti pola pada BPDPKS sawit," ujarnya.
Nantinya, besaran pungutan ditentukan berdasarkan kalori ditambahkan dengan nilai PPN 11 persen.
"Dana kompensasi diberikan kepada semua pemasok batu bara dalam negeri untuk PLN maupun industri kecuali smelter," tutur Arifin.
Sebagaimana diketahui, Rencana pemerintah untuk membentuk Entitas Khusus Batu Bara atau Badan Layanan Umum (BLU) pungutan iuran batubara mendapat dukungan dari perusahaan tambang. Salah satunya yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin menilai penerapan BLU batu bara di Indonesia akan memberikan hasil yang cukup positif. Bukan hanya bagi perusahaan saja sebagai produsen batu bara, namun bagi PLN untuk mendapatkan kepastian suplai batu bara.
"Kalau mau diterapkan akan memberikan hasil yang sangat positif bagi kinerja PTBA. Dengan adanya BLU nanti pihak PLN juga akan mendapatkan kepastian suplai batu bara," kata Farida.
(SLF)