ECONOMICS

ESDM: Program Bagi-Bagi Rice Cooker Berlanjut di 2024

Atikah Umiyani/MPI 03/11/2023 18:06 WIB

Pemerintah akan melanjutkan program bagi-bagi alat masak berbasis listrik (AML) atau rice cooker pada tahun depan.

ESDM: Program Bagi-Bagi Rice Cooker Berlanjut di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pemerintah akan melanjutkan program bagi-bagi alat masak berbasis listrik (AML) atau rice cooker pada tahun depan. Katanya, pembagian 500 ribu rice cooker tetap akan dilaksanakan tahun ini.

"Ya, ini kan 500 ribu yang kita jalankan. Tahun depan juga dialokasikan juga. Kenapa? Karena kan kita perlu meningkatkan demand listrik sekaligus mengganti LPG.," jelasnya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Dikatakan Arifin, pihaknya juga mendorong penggunaan rice cooker dan jargas untuk melakukan program substitusi LPG.

"Tapi jargas ini kan lama ya, AML ini nanti juga akan menumbuhkan industri dalam negeri untuk bikin kompor listrik," imbuhnya. 

Ia menambahkan, pihaknya juga terbuka terhadap perusahaan yang akan mengikuti tender program rice cooker ini asal harus sesuai dengan spesifikasi. 

"Ya dibuka aja nanti kan ditenderin asal kualitasnya tidak under spec," tukasnya. 

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana telah menargetkan pendistribusian 500 ribu unit Alat Makan berbasis Listrik (AML) atau rice cooker gratis rampung pada Desember 2023. Hal itu dikatakannya lantaran program ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. 

"Kami masih bekerja keras supaya distribusi 500 ribu unit rice cooker di seluruh Indonesia selesai di pertengahan atau akhir Desember 2023. Karena ini kan menggunakan APBN 2023," ujarnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (23/10/2023) lalu.

Dadan menuturkan, untuk saat ini program pembagian rice cooker itu sudah masuk dalam tahap verifikasi data calon penerima. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, data calon penerima AML ini nantinya diberikan oleh PT PLN dan PLN Batam kepada Kementerian ESDM. 

"Kita akan verifikasi, sekarang tahapan verifikasi sudah jalan. Usulan daerah masuk verifikasi dilakukan bersamaan, pengadaan dilakukan sekarang, di akhir bulan ini harapannya mudah-mudahan seluruh proses verifikasi selesai," tuturnya.

Dikatakan Dadan, saat ini proses pengadaan juga sudah mulai berjalan dengan menggunakan sistem lelang cepat melalui e-katalog. Namun ia tidak menyebutkan secara detail mengenai perusahaan yang telah mengikuti lelang sebab katanya basis pemilihan ini berdasarkan harga.

Ia menuturkan, dalam proses lelang ini pihaknya juga berkoordinasi dengar Kementerian Perindustrian yang lebih mengetahui kondisi industri pemasok rice cooker ini. Namun Dadan mengaku tidak ingin menyebutkan merek khusus dari rice cooker yg akan dibagikan tersebut. 

"Merek sih kita gak mungkin sebut merek, karena itu uang APBN, spesifikasinya, kuncinya sudah punya SNI, tanda label hemat energi, jadi barang yang berkualitas kapasitas sesuai yang ada di Permen yaitu 1,8-2,2 liter," paparnya.

Dikatakan Dadan, proses pengadaan ini akan sepaket dengan pengiriman. Sehingga ketika unit tersebut sudah sampai di penema, barulah kemudian pihaknya akan membayar ke perusahaan yang bersangkutan. 

"Pengadaan sudah mulai selesai, kan pengadaan tidak satu paket dan ini pengadaan termasuk dengan pengiriman. Jadi mereka itu akan dibayar kalau udh keterima di penerimanya," sambungnya. 

Dadan pun menekankan bahwa sejatinya rencana pembagian rice cooker gratis ini sudah mulai berjalan. Namun implementasinya masih harus melalui beberapa tahapan yang dimulai dari perencanaan, penganggaran, pengadaan baru tahap distribusi. 

"Sebelum distribusi itu penerimanya siapa, verifikasi siapa penerimanya itu juga akan kita lakukan. Jangan-jangan saya masuk list nanti diversifikasi oh gak layak, yang diusulkan belum ada jaringan PLNnya (itu juga) buat apa," pungkasnya. 

(SLF)

SHARE