ECONOMICS

Evergrande Alami Krisis Keuangan, Sri Mulyani Waspada

Rina Anggraeni 23/09/2021 10:16 WIB

Sri Mulyani Indrawati, mewaspadai ancaman krisis ekonomi yang terjadi atas masalah keuangan yang terjadi pada perusahaan properti raksasa China, Evergrande.

Evergrande Alami Krisis Keuangan, Sri Mulyani Waspada. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mewaspadai ancaman krisis ekonomi yang terjadi atas masalah keuangan yang terjadi pada perusahaan properti raksasa China, Evergrande. Eks direktur Bank Dunia ini tengah mengalkulasi dampak yang bakal ditimbulkannya bagi Indonesia.

Saat ini, Evergrande terlilit utang dan berisiko mengalami gagal bayar lantaran keterbatasan uang tunai yang dimiliki perusahaan. Krisis yang dialami perusahaan tersebut pun telah memukul pasar modal di Amerika Serikat dan Asia ikut terpukul/.

"Kita melihat ada risiko baru untuk global yang adanya stabilitas sektor keuangan Tiongkok atau RTT karena terjadi gagal bayar dari konstruksi terbesar kedua di Tiongkok," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (24/9/2021),

Dia menekankan kasus gagal bayar ini akan diwaspadai bagi Indonesia. Sebab total utang Evergrande yang besar menjadi hantaman bagi perekonomian dunia, bukan tidak mungkin akan menyasar Indonesia juga.

"Dimana total utang USD300 billion dan akan mengalami situasi enggak mudah dan dampak luar biasa baik ekonomi domestik dan dunia. Kita harus melihat, waspadai apa yang terjadi pada perekonomian Tiongkok akibat gagal bayar perusahaan evergrande," tandasnya.

Seperti diketahui, perdagangan obligasi Evergrande sempat dihentikan sejak 16 September 2021, saat korporasi tersebut mengajukan penangguhan perdagangan di pasar reguler untuk beberapa hari ke depan. Secara teknis, perdagangan tetap dilanjutkan, tetapi hanya melalui transaksi negosiasi, untuk meredam volatilitas.

Evergrande memiliki keterkaitan dengan ekonomi China, mengingat aset dan jangkauannya yang luas baik di pasar domestik maupun mancanegara, sehingga kekhawatiran terhadapnya merebak belakangan ini.

Pembayaran pekan ini masih sebagian dari jumlah tanggungan yang musti dibayar Evergrande. Bloomberg mencatat hingga akhir tahun, korporasi wajib membayar kupon bunga sebesar USD669 juta. (TYO)

SHARE