ECONOMICS

Faktor, Ciri-ciri, dan Cara Menghitung Laju Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

Kurnia Nadya 17/03/2024 17:35 WIB

Menghitung laju pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilakukan berdasarkan Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto.

Faktor, Ciri-ciri, dan Cara Menghitung Laju Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Bagaimana cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan kondisi finansial suatu negara yang identik dengan sumber daya alam, komoditas, dan kondisi keuangan negara. 

Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai kondisi di mana penduduk di suatu wilayah mengalami peningkatan pendapatan yang disebabkan oleh peningkatan produksi barang dan jasa. 

Kondisi yang dapat mengindikasikan terjadi pertumbuhan ekonomi adalah penurunan tingkat pengangguran dan penurunan jumlah masyarakat miskin. Peningkatan pendapatan per kapita juga dapat mengindikasikan pertumbuhan ekonomi. 

Secara sederhana, pertumbuhan ekonomi terjadi karena peningkatan aktivitas perekonomian suatu negara. Dampaknya, perputaran uang meningkat, jumlah masyarakat yang bekerja juga otomatis meningkat. 

Mengutip OCBC NISP (17/5), berikut ini adalah ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat pada suatu wilayah atau negara: 

Banyak faktor mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Antara lain, Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), kemajuan teknologi terapan, tingkat inflasi dan suku bunga, tenaga manajerial dan organisasi produksi, aspek sosial budaya. 

Sumber Daya Alam adalah sumber daya yang berasal dari alam. Seperti minyak dan gas bumi, batu bara, nikel, emas, perkebunan kelapa sawit, perhutanan, pertanian, perikanan, dan sebagainya. 

Semakin beragam jenis SDA terdapat di suatu daerah, semakin besar potensi perekonomian bergerak di tiap sektor usaha. Indonesia adalah salah satu negara dengan SDA yang sangat beragam bila dibanding negara-negara lain. 

Mutu SDM dalam proporsi tenaga kerja di suatu negara juga mempengaruhi laju ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM, semakin besar potensi perekonomian berputar, dan sebaliknya. 

Sementara kemajuan teknologi mempengaruhi tingkat efisiensi suatu produksi, dan seberapa efektif hasil yang diproduksi. Banyak negara-negara maju telah menerapkan teknologi pada lini produksinya. 

Inflasi dan suku bunga mempengaruhi daya beli, baik bagi konsumen maupun produsen. Stabilitas harga bahan baku dan bahan pokok, sangat penting bagi kelangsungan produksi dan kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Lantas, bagaimana cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan membandingkan semua komponen yang mewakili kondisi ekonomi, ada dua komponen yang umum digunakan, yakni Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto. 

Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung berdasarkan pendapatan negara melalui penghasilan seluruh warga negaranya, PDB melihat pendapatan negara berdasarkan batas teritorial atau wilayah. Produksi yang terjadi dalam negara masuk dalam perhitungan. 

Sementara Produk Nasional Bruto (PNB) dihitung berdasarkan pendapatan negara pada kurun waktu tertentu, penduduk yang tengah tinggal di luar negeri pun masuk dalam hitungan. 

Bagaimana cara mengitungnya? Misalnya diketahui PDB suatu negara adalah 40 miliar pada 2015, lalu setahun berikutnya PDB negara itu naik menjadi 43,2 miliar. Maka perhitungannya adalah: 

((PDB 2016 - PDB 2015) : PDB 2015) x 100% 

((43,2 - 40) : 40) x 100% = 3,2 : 40 x 100% = 8%

Jadi, pertumbuhan ekonomi negara tersebut adalah naik 8% dari tahun sebelumnya. Itulah cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi. (NKK)

SHARE