ECONOMICS

Forum Diskusi Post COP28, Kadin Siap Jalankan Komitmen Bantuan Pembiayaan Energi Terbarukan

Dhera Arizona 15/12/2023 12:20 WIB

Kadin Indonesia menggelar Forum Diskusi Post COP28. Forum ini digelar sebagai follow-up dari komitmen yang telah disepakati dalam KTT Perubahan Iklim COP28

Forum Diskusi Post COP28, Kadin Siap Jalankan Komitmen Bantuan Pembiayaan Energi Terbarukan. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Forum Diskusi Post COP28. Forum ini digelar sebagai follow-up dari komitmen yang telah disepakati dalam KTT Perubahan Iklim COP28 dilaksanakan di 30 November 2023-12 Desember 2023.

Forum Diskusi Post COP28 digelar pada hari ini, Jumat (15/12/2023) di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan.

COP28 merupakan konferensi tingkat tinggi yang menghasilkan perjanjian-perjanjian dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. 

Sedikitnya ada empat Pilar Agenda Aksi Presidensi dalam COP28. Di antaranya yaitu mempercepat transisi energi, memperbaiki pendanaan iklim, berfokus pada manusia, kehidupan, dan mata pencaharian, serta mendukung seluruh kegiatan dengan inklusivitas sepenuhnya. 

Sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk COP28, Kadin Indonesia turut menjadi bagian dari upaya promosi dan menyambut baik adanya komitmen pembiayaan dengan nilai total USD83,76 miliar atau setara Rp1,3 kuadriliun.

Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta W Kamdani meyakini pembiayaan yang ada bisa membawa imbas yang cukup besar dalam akselerasi penanganan perubahan iklim. Sebab, hal ini tentu bisa menjadi peluang bagi sektor usaha melalui peningkatan investasi hijau. 

“Program pembiayaan climate finance diantaranya untuk mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim hingga sektor pengembangan energi terbarukan, serta pendanaan khusus untuk membantu negara berkembang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan ketahanan menghadapi perubahan iklim,” katanya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Bantuan pendanaan yang digelontorkan tersebut terbagi menjadi tiga sektor yakni pembiayaan energi terbarukan sebesar USD5 miliar, sektor pangan USD3,1 miliar, dan USD2,7 miliar untuk sektor kesehatan, serta selebihnya untuk sektor lain.

“Dukungan untuk mengurangi emisi karbon dalam Kerangka Kerja NDC telah ditingkatkan oleh Indonesia di tahun 2022. Tetapi Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan Second NDC untuk target penurunan emisi yang lebih ambisius yang rencananya akan disampaikan 2025. Ini akan memunculkan peluang penambahan kapasitas energi terbarukan dalam rangka menurunkan emisi serta peningkatan investasi yang mendukung transisi energi,” terangnya.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) World Investment Report 2023 mengungkapkan, sebagian besar investasi dalam energi terbarukan mengalir ke negara-negara maju, sekitar tiga perempat dari semua pembiayaan investasi internasional dalam energi terbarukan pada tahun 2022 mengalir ke Eropa. 

Sementara itu, negara-negara berkembang hanya menciptakan peningkatan proyek energi terbarukan sebesar 1% setiap tahun sejak 2015.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin, turut menyampaikan, Indonesia siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target Net Zero Emission 2060, terutama lewat pendanaan iklim yang tidak membebani kepentingan negara berkembang.

Menurutnya, pemerintah selalu terbuka untuk membangun dialog dan kolaborasi dengan para pemangku kebijakan antara negara maju dan negara berkembang. “Salah satu kunci dari keberhasilan target emisi Indonesia adalah tersedianya pendanaan iklim yang berpijak di atas azas keadilan, serta mendukung keperluan Indonesia untuk terus tumbuh tangguh,” ujar Rachmat.

Lebih lanjut, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) 2023 mengungkapkan bahwa negara-negara berkembang memerlukan setidaknya USD6 triliun investasi energi terbarukan pada tahun 2030 untuk memenuhi kurang dari separuh NDC.

Ketua Kadin Net Zero Hub Dharsono Hartono mengatakan, jika biaya yang dibutuhkan untuk mencapai transisi energi hijau memang besar. 

“Tugas kita sekarang adalah melakukan follow-up dengan adanya komitmen dana yang akan digelontorkan untuk kepentingan Indonesia yang lebih baik di masa mendatang,” kata dia. 

Negara dan industri memiliki peran kunci untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Maka dari itu, perlu kerja-kerja kolaborasi, demi menciptakan warisan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

COP28 di Dubai dihadiri lebih dari 70.000 peserta dari seluruh dunia, termasuk kepala negara, pejabat pemerintah, pemimpin industri internasional, perwakilan sektor swasta, akademisi, pakar, pemuda, dan masyarakat sipil.

(YNA) 

SHARE