ECONOMICS

FoxConn Tanam Duit Rp114 Triliun ke RI Buat Kembangkan Mobil Listrik

Athika Rahma 25/01/2022 15:43 WIB

Manufaktur terkemuka asal Taiwan, FoxConn atau Hon Hai Technology Group, akan menanamkan investasi di Indonesia sebesar Rp114 triliun.

FoxConn Tanam Duit Rp114 Triliun ke RI Buat Kembangkan Mobil Listrik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Manufaktur terkemuka asal Taiwan, FoxConn atau Hon Hai Technology Group, akan menanamkan investasi di Indonesia sebesar Rp114 triliun. Langkah itu dilakukan untuk proses pengembangan mobil listrik di tanah air.

Mengutip keterangan resmi BKPM, Selasa (25/1/2022), melalui Nota Kesepahaman ini, Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang komprehensif di Indonesia. Kepastian investasi tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara perusahaan dengan Kementerian Investasi/BKPM, IBC, Indika dan Gogoro.

"Mulai dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus). Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange/swap station, battery daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV," demikian tertulis.

Adapun, perkiraan nilai total investasi dalam proyek-proyek tersebut oleh seluruh mitra usaha diperkirakan akan mencapai USD8 miliar atau sekitar Rp114 triliun. Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari USD100 miliar di Indonesia pada tahun 2030.

"Hari ini kita memasuki era baru. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh akan mengawal rencana investasi ini, dengan mitra BUMN maupun pengusaha nasional di Indonesia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, Indonesia sangat fokus mendorong investasi berkelanjutan terutama mengedepankan green energy dan green industry,” ucap Bahlil.

Bahlil mengatakan, keputusan FoxConn dan Gogoro memilih Indonesia menjadi tempat berinvestasi sudah sangat tepat. Indonesia memiliki nilai tambah bagi para investor dalam tiga hal, yaitu pasar yang besar di mana 43% populasi ASEAN ada di Indonesia; Indonesia satu-satunya negara ASEAN yang masuk dalam G20; serta pertumbuhan kelas menengah ke atas di Indonesia semakin hari semakin baik.

Menteri BUMN Erick Thohir yang turut menyaksikan penandatangan ini menyatakan kolaborasi investasi ini akan mendukung komitmen pemerintah Indonesia pada Glasgow Climate Pact, yang ditandatangani pada 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) tahun lalu.

Indonesia berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon di tahun 2060 dan meninggalkan penggunaan batu bara sebagai sumber energi di tahun 2040. Tak luput, Erick pun memuji skema investasi dalam bentuk Build-Operate-Localize (BOL).

“Skema ini tidak hanya membawa investasi dan multiplier effects kepada UMKM dan perusahaan lokal, namun juga akan meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia dengan adanya riset dan pengembangan (R&D) serta transfer pengetahuan dan teknologi kendaraan listrik,” kata Erick. (TYO)

SHARE