Bahlil Sebut FoxConn Tertarik Tanam Investasi ke Indonesia

IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyebut perusahaan teknologi FoxConn tertarik untuk menanamkan investasi ke Indonesia. Apalagi, Indonesia saat ini tengah berambisi menjadi produsen listrik terbesar di dunia.
“Insha Allah Foxconn berminat masuk Indonesia. Saya belum bisa detail untuk jumlah dan kapan investasinya mulai. Kita sudah tanda tangan kesepakatannya tetapi belum dalam bentuk MoU. Yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini,” ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Bahlil Lahadalia menjelaskan industri yang didorong yaitu industri ramah lingkungan dan yang memberikan kontribusi Indonesia kepada dunia, salah satunya hilirisasi industri kendaraan listrik. Itu merupakan satu visi besar Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan transformasi ekonomi dengan penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi.
“Target Indonesia adalah menjadi salah satu negara pemain mobil listrik di dunia,” tambahnya.
Bahlil menyampaikan Presiden telah memberikan perintah khusus kepada Kementerian Investasi/BKPM untuk menarik investasi Foxconn masuk ke Indonesia. Investasi perusahaan manufaktur komponen dan produk elektronik asal Taiwan ini nantinya akan masuk dalam beberapa bagian, antara lain produksi baterai listrik, mobil dan motor listrik, serta suku cadang peralatan komunikasi.
Investasi Foxconn di Indonesia tersebut nantinya akan melibatkan pengusaha nasional dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Foxconn tidak hanya membangun industri mobil listrik saja di Indonesia, akan tetapi juga membangun industri komponen dan bahan baku yang akan digunakan.
“Ini akan punya nilai tambah yang luar biasa, dan harganya akan sangat kompetitif,” imbuh Bahlil.
Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik di dunia. Bahlil juga menyampaikan bahwa akan ada investasi kendaraan listrik lain yang masuk ke Indonesia.
“Kemarin saya baru pulang dari Jerman, bicara dengan Volkswagen dan BASF, mereka confirm masuk ke Indonesia dan menjadi bagian rantai pasok untuk baterai mobil listrik," tutupnya. (TYO)