ECONOMICS

Gandeng Suntory Garuda, PTPN Perluas Pasar Ekspor Teh Oolong ke Vietnam

Taufan Sukma/IDX Channel 08/08/2023 09:36 WIB

kedua pihak berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan bersama-sama menggarap pasar bahan baku high quality bagi produk minuman ready to drink (RTD) di Asia.

Gandeng Suntory Garuda, PTPN Perluas Pasar Ekspor Teh Oolong ke Vietnam (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group bersama PT Suntory Garuda Beverage secara resmi melakukan ekspor perdana teh Oolong ke Vietnam. Pasokan bahan baku teh berkualitas tinggi tersebut dikirim kepada Suntory Pepsico Vietnam Beverage selaku pihak pengimpor.

Melalui aksi korporasi ini, kedua pihak berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan bersama-sama menggarap pasar bahan baku high quality bagi produk minuman ready to drink (RTD) di pasar Asia.

"Kolaborasi ini memberikan Suntory akses ke perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia dengan keunggulan komersial dan operasional. Sementara, PTPN memperoleh manfaat dari pengetahuan global Suntory dan keahliannya sebagai produsen minuman kelas dunia," ujar Direktur Pemasaran PTPN Group, Dwi Sutoro, dalam keterangan resminya.

Bentuk kolaborasi ini, menurut Dwi, juga berkomitmen untuk mengikuti metode pertanian berkelanjutan dan mematuhi standar kualitas internasional untuk memastikan keunggulan produk. Dwi menjelaskan, produk Teh Oolong sengaja dipilih karena dinilai memiliki karakteristik unik dan cita rasa lembut, sehingga diyakini sesuai dengan permintaan pasar.

Arie juga menyebut bahwa kerja sama kali ini merupakan salah satu bentuk keseriusan PTPN Group dalam menghasilkan produk teh yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pasar.

"Ini pengalaman pertama kami memproduksi teh jenis Oolong. Kami produksi karena ada permintaan pasar khusus dan kami memiliki kompetensi untuk mengembangkan semua jenis teh sesuai dengan permintaan pembeli," tutur Dwi.

PTPN Group diketahui mengelola lebih dari 23.000 hektar lahan perkebunan teh di Indonesia. Dengan luas area perkebunan ini, PTPN Group merupakan salah satu perusahaan perkebunan teh terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun atau 40 persen dari produksi nasional.

Selain teh Oolong, PTPN Group juga menghasilkan produk berupa black tea (orthodox dan CTC), green tea, dan white tea. PTPN Group memiliki beberapa merek dagang produk teh retail seperti Nusakita, Walini, Teh Kayu Aro, Goalpara, Rollas, Kaligua, Gunung Dempo, Semugih, dan Tobasari.

Ekspor teh Oolong ke Vietnam ini akan digunakan oleh Suntory untuk membuat produk minuman ready-to-drink di pasar Asia. Suntory adalah salah satu perusahaan produk konsumen terkemuka di dunia yang didirikan sejak 1899 di Osaka, Jepang, dan memiliki berbagai merek minuman kemasan terkemuka di dunia seperti TEA+, Ribena, dan Okky Jelly Drink.

CEO Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal, menyebutkan bahwa bahan baku yang mereka gunakan harus memenuhi standar kualitas yang tinggi.

"Di Suntory, kami selalu berusaha untuk menggunakan cara-cara yang lebih baik dan lebih inovatif untuk memenuhi berbagai cita rasa dan gaya hidup di seluruh dunia," ujar Neeraj.

Menurut Neeraj, kemitraan dengan PTPN kali ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam berbagi pengetahuan global untuk dapat memastikan produk berkualitas tinggi bagi konsumen.

Kerja sama ekspor jenis teh Oolong sendiri telah diinisiasi sejak tahun 2021 dengan berbagai tahap persiapan meliputi percobaan, pengujian, dan audit.

Teh Oolong produksi PTPN Group telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan lolos uji kandungan pestisida dengan 268 bahan aktif yang dipersyaratkan. Selain itu, produk ini juga telah lolos uji kandungan logam berat (Cd, Pb, Sn, Hg, dan As) dan uji kandungan mikrobiologi (TPC, Coliform, Yeast, dan Mould).

Sebelumnya, produk black tea yang diproduksi oleh PTPN Group juga sudah merambah pasar internasional ke berbagai negara seperti Pakistan, Rusia, Malaysia, Asia Timur, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Eropa.

Produk teh Indonesia ini telah memenuhi standar keamanan pangan yang dipersyaratkan oleh masing-masing negara. Produksi jenis green tea juga sedang digalakkan terutama di perkebunan di wilayah Sumatera sesuai permitnaan pasar.

"Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan akan membuka peluang bisnis baru bagi PTPN Group, Suntory, dan perusahaan multinasional lainnya, serta membawa manfaat ekonomi bagi negara," tegas Dwi. (TSA)

SHARE