ECONOMICS

Gantikan Luhut Jadi Menko Marves, Erick Bicara Soal Penanganan Sampah

Taufan Sukma/IDX Channel 17/10/2023 15:29 WIB

Erick mengakui bahwa volume sampah baik di darat dan di lautan mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Gantikan Luhut Jadi Menko Marves, Erick Bicara Soal Penanganan Sampah (foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang baru saja ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ad-interim, turut hadir dalam ASEAN Conference on Combatting Plastic Pollution (ACCPP), di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Dalam sambutannya, Erick berbicara tentang upaya penanganan sampah yang sejauh ini telah dilakukan di kawasan Asia Tenggara.

Dalam menjalankan upaya penanganan tersebut, Erick menilai sejumlah negara Asia Tenggara masih mengalami kendala dalam hal pembiayaan dan juga ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Karenanya, Erick mengakui bahwa volume sampah baik di darat dan di lautan mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Guna mengatasi hal tersebut, Erick pun meminta seluruh negara di kawasan Asia Tenggara dapat berkolaborasi dalam setiap upaya penanganan sampah, baik itu yang ada di darat maupun di lautan.

"Dalam menangani sampah, negara-negara anggota ASEAN masih menghadapi kendala, seperti kapasitas pembiayaan dan juga infrastruktur. Namun, Saya yakin kita semua sedang bekerja keras untuk mencari solusi permasalahan ini," ujar Erick.

Menurut Erick, ASEAN telah memiliki rencana aksi regional dalam memerangi sampah laut dan kerangka ekonomi sirkular bagi komunitas ekonomi di Asia Tenggara.

Kedua inisiatif ini, disebut Erick, bakal menjadi kekuatan bagi negara-negara ASEAN untuk bekerja sama dalam menangani polusi sampah plastik.

Erick menilai ajang ACCPP ini sebagai momentum untuk saling berbagi pandangan sekaligus pembelajaran dalam menangani isu-isu sampah plastik di laut.

"Ini merupakan momentum yang baik bagi kita untuk berbagi pandangan dan mengembangkan kesamaan di antara negara-negara ASEAN, serta mengakui kompleksitas permasalahan dalam mengatasi polusi plastik di laut," tutur Erick.

Indonesia sendiri, Erick menjelaskan, telah memiliki target penurunan 70 persen sampah plastik di laut pada 2025 mendatang.

Target ambisius tersebut diyakini Erick dapat dicapai dengan kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami menyadari bahwa masih banyak kerja keras yang harus dilakukan untuk mencapai target ambisius kami dalam dua tahun ke depan. Untuk itu, penguatan kerja sama berbagai pihak dan negara partner menjadi sangat penting," tegas Erick. (TSA)

SHARE