ECONOMICS

GAPMMI: Ekspor Pangan Olahan Naik 20 Persen di Sepanjang 2022

Iqbal Dwi Purnama 05/01/2023 12:13 WIB

Sepanjang tahun 2022 ekspor industri makanan dan minuman (mamin) mengalami pertumbuhan. 

GAPMMI: Ekspor Pangan Olahan Naik 20 Persen di Sepanjang 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengatakan sepanjang tahun 2022 ekspor industri makanan dan minuman (mamin) mengalami pertumbuhan. 

Adapun kinerja ekspor produk pangan olahan diluar sawit yang tercatat pada periode Januari - November 2022 tumbuh 20% jika dibandingkan dengan tahun 2021.

"Sampai November data yang kami terima mengalami peningkatan 20% untuk pangan olahan itu diluar sawit, kalau termasuk sawit tentunya lebih tinggi," ujar Adhi dalam Market Review IDX Channel, Kamis (5/1/2024).

Adhi menjelaskan, peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh adanya konflik Geopolitik, yang mana pasokan mamin di beberapa negara mengalami hambatan, dan industri Mamin Indonesia bisa masuk ke negara-negara yang terhambat rantai pasoknya.

"Ini karena memang bnauak peluang dari negara tujuan ekspor dimana banyak negara yang sebetulnya memasok, tetapi ada beberapa negara yang mengalami gangguan, sehingga ini menjadi Peluang untuk memenuhi hal tersebut," sambungnya.

Peningkatan kinerja ekspor tersebut juga mengerek kontribusinya terhadap PDB industri non migas. Hingga kuartal III 2022 lalu kontribusi Industri mamin terhadap PDB tembus Rp209,6 triliun.

"Disamping itu (tahun 2022) kita juga banyak mengembangkan pasar seperti di Timur Tengah, Afrika dan lain sebagainya, ini mendorong pertumbuhan industri semakin membaik," lanjutnya.

Namun demikian menurut pertumbuhan industri Mamin ini bukan tanpa tantangannya. Disatu sisi ada demand yang meningkat, namun ada masalah di bottom line mengalami gangguan.

"Tetapi memang kalau dari bottom line ini menjadi tantangan sendirian, ada biaya logistik, energi, bahan baku, semua terjadi kenaikan yang luar biasa, bahkan sering terjadi disruption dari sisi logistik karena masalah gangguan geopolitik," pungkasnya.

(SLF)

SHARE