Garuda Indonesia (GIAA) Bidik Jumlah Penumpang Tumbuh 40 Persen di 2024
pertumbuhan signifikan penumpang rute internasional menjadi outlook menjanjikan.
IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan jumlah penumpang dapat tumbuh 40 persen di sepanjang 2024 ini.
Target ini sejalan dengan tren kinerja positif yang dicetak perseroan hingga triwulan I-2024 lalu.
Maskapai pelat merah ini telah mengangkut sebanyak 5,42 juta penumpang hingga Maret 2024, atau naik 19 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 lalu.
Jumlah tersebut terdiri dari 2,42 juta penumpang Garuda Indonesia sebagai mainbrand dan 3 juta penumpang Citilink.
"Trafik penumpang di periode tersebut juga mencatatkan peningkatan signifikan, penumpang rute penerbangan internasional tercatat tumbuh sebesar 47,59 persen dibandingkan pada triwulan I-2023, menjadi 536.441 penumpang," ujar Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra, dalam keterangan resminya, Kamis (2/5/2024).
Irfan menyebut, pertumbuhan signifikan penumpang rute internasional menjadi outlook menjanjikan, juga dianggap sebagai momentum pemulihan bagi trafik penerbangan internasional perseroan di tahun 2024 ini.
Hal tersebut yang akan terus dioptimalkan perseroan dengan berbagai upaya peningkatan frekuensi penerbaangan secara terukur, selaras dengan peningkatan permintaan pasar.
Dari sisi capaian Seat Load Factor (SLF), hingga akhir triwulan I-2024 lalu, GIAA mencatatkan rata-rata tingkat keterisian sebesar 74,66 persen.
Sementara, dari sisi angkutan kargo Garuda Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 16 ribu ton kargo yang didominasi oleh pengiriman kargo domestik.
Meski demikian, sejumlah tantangan industri penerbangan di 2024 menjadi fokus perseroan dalam mengakselerasikan kinerja, termasuk terkait dengan rantai pasok pada sektor industri pesawat dan penunjangnya, volatilitas nilai tukar mata uang, hingga fluktuasi harga avtur.
"Kami terus mitigasi melalui berbagai pendekatan strategis pengelolaan beban usaha, serta turut diselaraskan dengan optimalisasi profitabilitas," tutur Irfan.
Perseroan pun optimistis mengejar akselerasi performa yang adaptif dan agile sehingga siap untuk menjadi bisnis yang menguntungkan.
Hal tersebut juga selaras dengan optimisme GIAA di tengah kesiapan operasional penerbangan haji yang akan mulai dilakukan pada triwulan II-2024, serta sejumlah penjajakan kolaborasi strategis bersama mitra korporasi seperti kerja sama codeshare bersama Qatar Airways melalui pengoperasian rute Jakarta–Doha.
"Juga penambahan frekuensi penerbangan pada rute penerbangan berkinerja positif, optimalisasi ancillary revenue, perluasan pangsa pasar kargo dan optimalisasi kinerja anak usaha," pungkas Irfan. (TSA)