Genjot Belanja Produk Dalam Negeri, Business Matching Tahap 2 Dibuka Lagi
Demi menggenjot belanja produk dalam negeri, pemerintah akan kembali menggelar Business Matching tahap 2 di Jakarta pada 11-23 April 2022 mendatang.
IDXChannel - Demi menggenjot belanja produk dalam negeri, pemerintah akan kembali menggelar Business Matching tahap 2 di Jakarta pada 11-23 April 2022 mendatang. Hal ini dilakukan untuk Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Deputi Bidang UKM KemenKop UKM, Hanung Harimba Rachman mengatakan, setelah terselenggaranya bisnis matching pertama di Bali pada 22-24 Maret 2022, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, kementerian perindustrian, dan Kementerian Dalam Negeri untuk kembali menggelar showcase dan bisnis matching tahap ke-2.
“Yang kemarin sudah berhasil. Maka Presiden minta kami dan Kementerian lainnya untuk melanjutkan di tahap kedua. Mulai tanggal 11 hingga tanggal 23 April,” kata Hanung dalam Konferensi Pers Pelaksanaan Business Matching Tahap 2, Rabu (6/4/2022).
Pada business matching tahap ke-2 ini, Kementerian koperasi dan UKM juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri akan mendukung pelaksanaan bisnis matching Mandiri di daerah.
“Diharapkan dari Business Matching mandiri, K/L dan Pemda melakukan pengisian lanjutan rencana umum dengan menambahkan produk-produk yang bisa dipenuhi di dalam negeri," ujarnya.
Lanjut diterangkannya, diadakannya business matching agar K/L dan Pemda dapat memetakan kebutuhan pengadaan barang dan jasanya, dapat mempertemukan dengan penyuplai produk UMKM dan koperasi, serta produk dalam negeri.
Untuk mendukung hal itu, Kementerian Koperasi dan akan melakukan serangkaian kegiatan yang mendukung pelaksanaan acara showcase dan business matching lanjutan tahap 2, antara lain sosialisasi bersama kemenkomarves, KemenkopUKM, Kemenparekraf, Kemendagri, Kemenperin dan LKPP kepada seluruh K/L dan Pemda.
“Jadi kegiatan tersebut tujuannya menginformasikan bahwa agar semua K/L dan pemda dapat melakukan business matching Mandiri, dan untuk mendorong tercapainya rencana umum pengadaan sebesar 100 persen,” tuturnya.
Adapun rencana pengadaan itu difokuskan pada penggunaan produk dalam negeri khususnya UMKM. (TYO)