ECONOMICS

Genjot EBT, Erick Thohir Minta PLN Gandeng Investor Baru 

Suparjo Ramalan 22/10/2021 15:34 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir meminta PLN untuk mencari investor baru dalam pengembangan dan penyediaan energi listrik yang berasal dari EBT.

Genjot EBT, Erick Thohir Minta PLN Gandeng Investor Baru  (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT PLN (Persero) untuk mencari investor baru dalam pengembangan dan penyediaan energi listrik yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

Menurutnya, investasi baru dalam program EBT perlu didorong. Tujuannya tak semata soal pendanaan, namun mendorong implementasikan eco lifestyle. Sebuah gagasan yang menegaskan keseimbangan antara pembagunan dan lingkungan hidup.

Di luar proyek Rencana Usaha Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL), Erick memandang, penerapan eco lifestyle bagi masyarakat perlu dilakukan. Upaya itu pun sudah dirapatkan antara Kementerian BUMN dan manajemen perseroan. 

"Karena energi terbarukan perlu new investment. Nah, ini yang saya di rapat terakhir dengan PLN, saya sangat menekankan bagaimana PLN bersama Kementerian BUMN dan tentu kita harus mulai menata ulang terlepas ada RUPTL, Tetapi memprediksi eco lifestyle yang akan terjadi di masyarakat," ujar Erick, Jumat (22/10/2021). 

Kementerian BUMN pun menetapkan roadmap PLN hingga 2060 mendatang. Peta jalan tersebut untuk mendorong realisasi EBT hingga 2060. 

Dalam skemanya, perseroan harus menyiapkan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 21 gigawatt (GW). Kemudian, 15 tahun berikutnya perusahaan menyediakan 29 GW. 

Pemegang saham juga mendorong kerja sama antara PLN dengan independent power producer (IPP) terkait kerja sama kontrak power purchase agreement (PPA) untuk listrik energi baru dan terbarukan.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan harus bertransformasi dan bekerja secara masif. Bila target tersebut berhasil direalisasikan, Erick optimistis Indonesia akan jadi negara dengan nilai kompetitif yang tinggi. 

"Itu saya rasa kerjaan yang sangat masif dan di situ pun dengan transformasi yang PLN juga, kita harus pastikan nilai kompetitif Indonesia sebagai negara produksi," tutup Erick. (RAMA)

SHARE