ECONOMICS

Gerai Transmart Milik Chairul Tanjung Sepi hingga Tutup, Ini Penampakannya

Ikhsan Permana SP/MPI 02/02/2023 06:34 WIB

Ini penampakan gerai Transmart milik konglomerat Chairul Tanjung yang sepi hingga tutup, beserta penjelasan manajemen.

Gerai Transmart Milik Chairul Tanjung Sepi hingga Tutup, Ini Penampakannya. (Foto: Heri Purnomo/MPI).

IDXChannel - PT Trans Retail Indonesia telah menutup secara permanen beberapa gerai Transmart di sejumlah daerah di Indonesia. Penutupan dilakukan untuk efisiensi dan kesehatan seluruh toko yang tersisa.

Pusat perbelanjaan milik konglomerat Chairul Tanjung ini belakangan memang ramai jadi perbincangan di media sosial lantaran disebut-sebut sepi pengunjung. 

Untuk membuktikan kabar tersebut, MNC Portal Indonesia (MPI) mengunjungi sejumlah gerai Transmart yang ada di wilayah DKI Jakarta. 

Gerai pertama yang dikunjungi adalah Transmart Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur. Berdasarkan pantauan di lokasi itu, kondisinya memang cukup sepi hanya ada 3 orang yang saat itu berbelanja.

Selain itu, beberapa tempat terlihat sudah ditutup dan berganti. Tempat yang tadinya digunakan untuk menjual daging sudah berubah menjadi produk deterjen.

Hal yang sama terjadi pada tempat yang biasa dijadikan untuk menjual ikan segar. Etalasenya saat ini digunakan untuk menjual produk tissue.

Seorang pegawai yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sudah berlangsung satu bulan gerai Transmart di Lippo Plaza Kramat Jati tidak menjual daging, ikan, dan sayur-sayuran.

"Untuk sementara kita enggak jual dulu, daging, ikan sama sayur-sayuran kita enggak jual dulu. Sudah ada hampir satu bulan, semenjak sudah jarang yang beli, sudah kita tutup," ujarnya kepada MPI, Kamis (2/2/2023).

Dia pun mengaku, gerai transmart saat ini kondisinya memang sepi pengunjung. "Dulu masih lumayan ramai, sekarang sepi," sambungnya.

Sementara di tempat kasir, hanya ada satu orang yang bertugas. Padahal, ada sekitar 9 meja kasir yang disediakan, namun hanya satu yang beroperasi.

Salah seorang pengunjung bernama Wuria mengatakan, dirinya berbelanja ke Transmart karena rumahnya dekat. Meski begitu, dia mengaku, tidak setiap bulan berbelanja ke Transmart.

"Iya saya biasa belanja di sini, rumah saya deket di depan," tuturnya.

Tak hanya Transmart di Lippo Plaza Kramat Jati, tim MPI juga mengunjungi gerai Transmart di Komplek Billy Moon, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kondisinya jauh berbeda dengan gerai sebelumnya. 

Sebab, gerai dengan bangunan 2 lantai itu kini hanya digunakan 1 lantai saja. Lantai 2 yang dahulu digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari fesyen, perabotan, dan kebutuhan sehari-hari kini hanya menjadi bangunan kosong. Produk-produk maupun tulisan Transmart di lantai itu pun sudah tidak terlihat. 

Sementara untuk produk daging, ikan dan sayur sudah tidak dijual di gerai ini. Tempat yang dahulu digunakan untuk menjual produk tersebut sudah digantikan oleh produk lain.

Hampir 2 jam MPI melakukan pemantauan itu, namun tidak ada satu pengunjung pun yang datang. Hanya terlihat petugas jaga, kasir, serta beberapa pegawai yang nampak sedang merapikan barang-barang.

Pegawai bernama Yusuf menuturkan, dulunya gerai Transmart di Duren Sawit ini cukup ramai, karena cukup lengkap dan ada wahana permainan anak. Saat awal pandemi justru sangat ramai karena panic buying, namun setelah itu pengunjung terus mengalami penurunan.

"Makanya (konter) daging ditutup karena sepi, awal pandemi aja pas panic buying ramai, sekarang jadi makin sepi," tuturnya.

Kondisi sepi pengunjung juga terjadi di Transmart Lebak Bulus, hanya terdapat beberapa pengunjung yang datang untuk berbelanja. Padahal di gerai ini, kondisi barang yang diperjuabelikan masih cukup lengkap. 

Namun ada beberapa etalase yang nampak kosong. Salah satunya, di etalase yang menjual frozen meat. Tak satu pun produk yang dipajang di etalase itu. 

Sementara itu, pegawai yang berkerja di gerai tersebut juga tidak terlalu banyak. Bahkan di lokasi daging segar tidak terdapat petugas yang menjaga area tersebut. 

Di lokasi transaksi juga hanya tersedia dua gerai saja yang beroperasi, dari sekitar 9 tempat transaksi yang disediakan. 

Tanggapan Manajemen

Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid mengatakan, kondisi yang terjadi pada gerai transmart disebabkan oleh efek pandemi yang mendorong masyarakat jadi malas berbelanja di toko offline. Sehingga, gerai-gerai Transmart tidak mampu bertahan dan ada yang ditutup. 

"Yang pasti ini (masalah) serius, bahwa memang kita dihadapkan di masa pandemi itu sendiri. Bisa dibilang biang keroknya lah. Jadi opsi tutup itu adalah serangkaian opsi terakhir yang kita lakukan untuk sebuah toko," ujar Satria saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Sekedar informasi, sepanjang 2022 tercatat sebanyak 12 gerai Transmart yang sudah gulung tikar, terbanyak terjadi di Jakarta dan Batam. Sementara, di 2023 belum ada laporan penutupan.

(FAY)

SHARE