Advenia Elisabeth/MPI
IDXChannel - Management Transmart blak-blakan soal tutupnya sejumlah gerai ritel tersebut di sejumlah wilayah Indonesia. Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid menjelaskan penutupan gerai tak lepas dari efek pandemi Covid-19.
Sejak Covid-19 menyebar di Indonesia, masyarakat menjadi enggan untuk berbelanja langsung ke toko ritel. Sehingga, gerai-gerai Transmart yang tak mampu bertahan terpaksa harus ditutup.
"Yang pasti ini (masalah) serius, bahwa memang kita dihadapkan di masa pandemi itu sendiri. Bisa dibilang biang keroknyalah. Jadi opsi tutup itu adalah serangkaian opsi terakhir yang kita lakukan untuk sebuah toko," ujar Satria saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (1/2/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan perusahaan telah melakukan serangkaian strategi agar gerai Transmart bisa sehat dan bertahan. Seperti menyebarkan flyer promosi, undang konsumen ke gerai, hingga jemput bola ke rumah-rumah konsumen.
Bahkan, pihaknya sampai menjual produk ritel dengan trolley keluar gerai. Meski sejumlah upaya telah dilakukan, pengunjung yang datang belum seramai seperti masa pra-Covid-19.
"Kita sudah melakukan berbagai rangkaian strategi untuk toko itu sehat dan survive. Tapi kalau toko tersebut tidak bisa survive, tentunya kita harus ambil langkah efisiensi. Artinya opsi tutup tidak bisa kita hindari.”
“Kita tutupnya juga satu-satu bukan yang serentak gitu. Kita lihat, kita analisa dan kita kuatkan toko tersebut. Kalau memang tidak bisa ya sudah kita tutup," sambungnya.
