Goldman Sachs Optimistis AS Hindari Resesi
Goldman Sachs memangkas potensi resesi Amerika Serikat (AS) dalam 12 bulan ke depan menjadi 20% dari perkiraan sebelumnya 25%.
IDXChannel - Goldman Sachs memangkas potensi resesi Amerika Serikat (AS) dalam 12 bulan ke depan menjadi 20% dari perkiraan sebelumnya 25%.
"Alasan utama pemangkasan adalah karena data baru-baru ini memperkuat keyakinan kami bahwa menurunkan inflasi tidak memerlukan resesi," kata Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dalam sebuah catatan penelitian, dilansir dari Reuters pada Selasa (18/7/2023).
Ekspektasi pasar akan apa yang disebut hard landing - sebuah skenario di mana kenaikan suku bunga Federal Reserve mendorong ekonomi ke dalam resesi - menurun karena data menunjukkan perlambatan inflasi harga konsumen dan produsen pada Juni. Perlambatan inflasi kemungkinan akan mengarah pada kebijakan moneter yang lebih dovish ke depan.
Sementara itu, aktivitas ekonomi tetap tangguh, meskipun biaya pinjaman jauh lebih tinggi sejak The Fed memulai kampanye kenaikan suku bunga pada awal 2022.
"Kami memperkirakan beberapa perlambatan dalam beberapa kuartal mendatang, sebagian besar karena pertumbuhan pendapatan pribadi riil yang lebih lambat secara berurutan dan hambatan dari pinjaman bank yang berkurang," kata Hatzius.
Namun, dia memperkirakan ekonomi akan terus tumbuh, meski dengan kecepatan di bawah tren.
Sehubungan dengan inversi kurva imbal hasil Treasury saat ini - umumnya dilihat sebagai pertanda resesi yang akan datang - Hatzius mengatakan itu mencerminkan perkiraan ekonomi yang terlalu pesimistis.
Hatzius mengatakan bank sentral AS kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan penetapan suku bunga minggu depan yang dia perkirakan akan menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan moneter saat ini. (WHY)