Gubernur Jatim Minta Kepala Daerah Percepat Pencairan Dana Desa
Gubernur Jatim Khofifah meminta kepala daerah di Jatim mempercepat penyaluran dana desa.
IDXChannel - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta kepala daerah di Jatim mempercepat penyaluran dana desa. Apalagi dalam situasi saat ini, dana desa merupakan salah satu instrumen penting dalam penanganan dampak pandemi COVID-19.
"Minimal 40 persen dari alokasi dana desa itu merupakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai perlindungan sosial bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Untuk itu, penyaluran dana desa secara cepat akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi di desa. Sehingga bisa mempercepat penurunan kemiskinan," kata Khofifah, Jumat (25/2/2022).
Orang nomor satu di Jatim itu mengatakan, tahun 2021 Pemprov Jatim telah menyalurkan 99,92 persen dana desa ke 7.721 desa. Total anggaran yang disalurkan sebesar Rp7,65 triliun dari total alokasi sebesar Rp7,65 triliun. Terdapat tiga desa yang belum tersalurkan dana desa karena dua diantaranya ialah desa di Sidoarjo yang terdampak lumpur Lapindo. Satu desa lainnya ialah Desa Dooro, Kecamatan Cerme, Gresik karena kepala desa menghadapi permasalahan hukum.
"Dari dana desa yang sudah disalurkan tersebut, BLT sebagai perlindungan sosial telah dinikmati oleh 570.519 keluarga penerima manfaat dengn total anggaran sebesar Rp2,05 triliun atau tersalurkan 95,86 persen," ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, tahun ini Jatim mendapatkan alokasi dana desa dari Kementerian Desa PDTT sebesar Rp7,76 triliun untuk 7.724 desa. Alokasi ini mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar Rp100,26 miliar dibanding tahun lalu. Dari jumlah tersebut, progres hingga 24 Februari menunjukkan percepatan yang cukup signifikan. Yakni penyaluran kepada 1.839 desa dengan total anggaran sebesar Rp601,6 miliar. "Saya mengajak seluruh kepala daerah dan kepala desa segera memproses penyaluran dana desa," terangnya.
Menurut Khofifah, dampak penyaluran BLT dana desa terhadap penurunan angka kemiskinan sangat signifikan. Hal itu terbukti dengan penurunan angka kemiskinan periode Maret - September 2021 sebesar 0,81 persen setara dengan 313.130 jiwa. Sedangkan penurunan kemiskinan perdesaan tahun 2020 - 2021 sebesar 1,37 persen. "Untuk penurunan kemiskinan di perkotaan pada tahun yang sama sebesar 0,38 persen," tutupnya. (RAMA)