ECONOMICS

Gudang Distribusi E-Commerce Disebut Bisa Tekan Inflasi

Lukman Hakim 26/10/2022 09:38 WIB

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebut, kehadiran gudang distribusi e-commerce bisa menekan inflasi di Indonesia.

Gudang Distribusi E-Commerce Disebut Bisa Tekan Inflasi. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Tingginya biaya logistik telah menjadi instrumen pendorong inflasi dalam beberapa waktu terakhir ini. Biaya sektor transportasi dan logistik di Asia Tenggara, khususnya Indonesia masih sangat tinggi.

Selain kenaikan BBM, besaran biaya logistik salah satunya dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu negara. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau. Dengan demikian, setiap produk yang dikirimkan harus melalui proses yang cukup panjang.  

Sebagai informasi, proses logistik terbagi menjadi tiga tahapan, yakni first mile, middle mile, hingga last mile atau sampai ke tangan pelanggan. Rangkaian ini yang harus dilewati oleh seluruh produk, 17.000 pulau Indonesia dengan 270 juta penduduk.

Menurut Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, keberadaan gudang atau distribution center sebagai hub akan sangat menguntungkan karena bisa mendekatkan distribusi barang ke konsumen. 

“Ketika rangkaian logistik menjadi lebih pendek, maka biaya yang harus dikeluarkan juga akan bisa ditekan,” tutur Yukki, Rabu (26/10/2022).

Yukki menambahkan, konsumen sekarang sangat selektif dan pintar untuk memilih jenis barang dan layanan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Karena itu, jasa logistik maupun e-commerce yang bisa memberikan kemudahan bagi konsumen akan menjadi pilihan. 

Menurutnya, saat dunia terus mengalami perubahan, maka bidang logistik yang merupakan bagian dari rantai pasok juga harus ikut bergerak. 

”Perusahaan jasa, termasuk logistik yang tidak adaptif akan ditinggalkan konsumen,” ujarnya. 

Yukki menambahkan, kinerja logistik Indonesia sebenarnya terus membaik sejak 2014. Apalagi pemerintah juga terus melakukan pembangunan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan sentra ekonomi baru di seluruh Indonesia. 

"Contohnya, perusahaan teknologi asal Indonesia, yaitu Tokopedia juga baru-baru ini membuka gudang pintar di wilayah Osowilangun, Surabaya," terangnya. 

Gudang pintar ini dikenal dengan nama Dilayani Tokopedia. Fasilitas Dilayani Tokopedia ini melayani pemenuhan ratusan ribu produk setiap harinya dan mampu menampung kapasitas jutaan produk. 

“Tujuannya, mendekatkan penjual dengan pembeli, di mana pun mereka berada, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang," kata Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto menambahkan, kenaikan harga BBM akhirnya memang memaksa produsen untuk mulai mengerek harga. 

”Dan ini sepertinya akan terus berlanjut. Apalagi dilihat dari isu global, krisis yang sekarang mulai melanda negara-negara besar, seperti Amerika dan Inggris nantinya kemungkinan juga akan berimbas ke Indonesia. Ini tentu harus kita waspadai,” kata Adik. 

Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi dagang elektronik atau e-commerce sepanjang 2021 mencapai Rp401 triliun. Sedangkan di 2022 ini diprediksi meningkat 31,2 persen menjadi Rp526 triliun. 

”Melihat data ini, tingkat optimisme konsumen masih tinggi. Minat belanja masyarakat, khususnya di e-commerce masih tinggi,” tandas Adik. 

(FAY)

SHARE