Gudang JNE Terbakar, SPBU Cimanggis Merugi Rp700 Juta
Akbar, selaku Staf SPBU Cimanggis mengatakan, SPBU tutup dua hari hingga pemadaman benar-benar rampung.
IDXChannel - Kebakaran yang terjadi di gudang JNE di Jalan Pekapuran, Kelurahan Curug, Cimanggis, Kota Depok berimbas ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-16909 yang tepat berada di belakang lokasi kejadian.
SPBU tersebut terpaksa tutup selama dua hari hingga harus menelan kerugian Rp700 juta. Akbar, selaku Staf SPBU Cimanggis mengatakan, SPBU tutup dua hari hingga pemadaman benar-benar rampung.
"Kami sempat koordinasi dengan Pertamina dan Damkar, rencananya dalam 48 jam kedepan SPBU akan ditutup dulu agar aman. Soalnya sampai sekarang juga asap masih mengepul. SPBU baru akan dibuka kalau lokasi sudah steril," kata Akbar ketika diwawancarai MNC Portal Indonesia.
Akbar mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan mengerahkan dua orang setiap shiftnya untuk berjaga selama SPBU ditutup. Menurutnya, mereka akan berjaga secara bergantian selama SPBU ditutup.
Di samping itu, kata Akbar, mereka juga akan dibantu oleh tim Damkar dengan 2 unit mobil Damkar standby di SPBU. "Mereka kontrol 24 jam, keliling, untuk memastikan tidak ada api yang menyambar ke SPBU kami," ujarnya.
Ketika ditanyai soal kerugian, Akbar mengaku SPBU mengalami kerugian sekitar Rp350 jutaan selama satu hari tidak beroperasi.
"Ya walaupun tidak ada yang terbakar tapi kerugian tetap kita rasakan. Pasalnya SPBU 34-16909 jadi salah satu yang teramai di wilayah Depok karena memang lokasi kami strategis, di pinggir Jalan Raya Bogor," tuturnya.
Sebelumnya, gudang JNE terbakar pukul 4.00 pagi. Saat kobaran api membesar, warga di sekitar lokasi mengaku mendengar suara ledakan.
Hingga berita ini dimuat, petugas masih berupaya menjinakan api. Meskipun tidak terlihat adanya kobaran api, namun kepulan asap masih keluar dari bangunan yang hangus terbakar.
Setidaknya sudah ada 18 unit mobil pemadam kebakaran yang bolak balik dikerahkan ke lokasi kebakaran. Sayang tidak banyak informasi yang bisa didapat mengingat wartawan hanya boleh memantau dari luar gerbang gudang.
(DES)