ECONOMICS

Hacker Anonymous Lakukan Serangan Siber ke Iran, Lumpuhkan Bank Sentral-Situs Pemerintah

Tangguh Yudha/MPI 01/10/2022 07:23 WIB

Kelompok hacker Anonymous lewat beberapa akun di media sosial Twitter mendeklarasikan akan melancarkan operasi siber di bawah tagar #OpIran. 

Hacker Anonymous Lakukan Serangan Siber ke Iran, Lumpuhkan Bank Sentral-Situs Pemerintah (Dok.MNC)

IDXChannel - Kelompok hacker Anonymous lewat beberapa akun di media sosial Twitter mendeklarasikan dukungannya terhadap warga Iran dan menyerukan bahwa mereka akan melancarkan operasi siber di bawah tagar #OpIran. 

Anonymous mengklaim juga telah menjatuhkan Bank Sentral Iran dan Kantor Berita Fars.Rakyat Iran menjadi korban pemadaman internet oleh pemerintah karena semakin besarnya protes yang dilayangkan.

Tak lama setelah Anonymous mengumumkan genderang perang, dua situs web utama Pemerintah Iran dan beberapa situs media yang didukung pemerintah diretas sehingga tidak bisa lagi diakses.

Ini termasuk juga situs web 'layanan pintar' pemerintah, di mana di situs tersebut sejumlah layanan online ditawarkan dan diterbitkan berita-berita pro pemerintah serta kumpulan video wawancara dengan pejabat.

"Media Iran terbesar sedang diretas,” kata sebuah tweet dari akun Twitter resmi Anonymous yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. 

"Semua database telah dihapus," lanjutnya, dikutip dari Metro, Jumat (30/9/2022).

Beberapa situs web lain, termasuk laman web televisi pemerintah Iran, juga diserang dan dimatikan selama beberapa waktu. Kemudian juga sesekali situs kembali normal, menandakan bahwa terjadi pertarungan antara hacker dan pemerintah.


Baru-baru ini, akun Anonymous memberikan tips kepada warga Iran agar mereka bisa lepas dari kekangan pemerintah dalam berinternet. Tips diberikan lewat sebuah cuitan di akun @YourAnonOne.

“Setelah Instagram, WhatsApp sekarang dibatasi di Iran. Warga Iran yang terhormat, gunakan «Tor» untuk melewatinya,' kata tweet dari akun Twitter resmi grup tersebut.

Untuk diketahui, protes di Iran masih terus berlangsung hingga saat ini. Gelombang protes sangat besar mengingat Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi setelah ditangkap oleh 'polisi moral' karena tidak mengenakan jilbab dengan benar. 

Dia dilarikan ke rumah sakit beberapa jam setelah ditahan dan dinyatakan mati otak setelah menderita tengkorak retak dan pendarahan internal saat dalam tahanan. Polisi mengklaim dia meninggal karena serangan jantung.

(IND) 

SHARE