Hadapi PPKM, Pedagang: Untung 100 Persen Jadi 25 Persen, Itu Juga Alhamdulillah
Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 sangat terasa bagi sejumlah pedagang kaki lima.
IDXChannel - Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 sangat terasa bagi sejumlah pedagang kaki lima. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Baswoko (60) pedagang petisan buah.
Dengan tangannya yang sudah mulai menua, Baswoko sudah berdagang selama delapan jam sembari menunggu pembeli. Saat kondisi normal, lelaki asal Madiun, Jawa Timur ini berjualan di halaman depan Universitas Mercu Buana ini mengaku banyak mahasiswa yang membeli dagangannya.
Tak kurang dari Rp400 hingga Rp500 ribu dikantonginya dalam sehari. Namun, sekarang ini untuk mendapatkan nominal itu hanya harapan yang sulit.
Jika aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang dia mengaku tidak setuju. Menurutnya, hal itu malah menambah derita keluarganya yang tak punya apa-apa di Jakarta.
"Sekarang ini sepi, enggak kaya dulu," kata Baswoko saat ditemui Reporter MNC Portal, Senin (2/8/2021).
Baswoko mengaku, selama PPKM Mikro, Darurat hingga Level 4, ia tidak mendapatkan subsidi atau bantuan sepeserpun dari pemerintah. Lantas ia meminta istrinya untuk membantu mencari uang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
"Cukup enggak cukup ya dicukupin," sahutnya.
Sama halnya dengan Baswoko, pedagang Warung Tegal, Tuti (45), mengaku kaget bila PPKM Level 4 diperpanjang lagi. Ia merasa sedih dan prihatin akan dagangannya yang makin hari makin sepi.
"Ini aja selama Covid omzet menurun, terus mau dilanjut PPKM. Asli. Mau nangis bener-bener deh. Enggak jelas banget," kata Tuti.
Tuti mengatakan, di saat keadaan normal, ia berhasil meraup untung hingga 100 persen. Namun, saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, ia mengalami penurunan omzet yang sangat drastis.
"Bener-bener kita dari untung 100 persen jadi 25 persen. Itu juga alhamdulillah," ungkapnya.
Karena itu, Ibu empat anak ini tak sepakat dengan rencanan diperpanjangnya kembali aturan PPKM Level 4. Menurutnya, kebijakan itu hanya sia-sia. Terlebih, membuat pedagang sepertinya makin sengsara.
"Toh ada enggak ada PPKM enggak berpengaruh juga bagi masyarakat," akunya.
Untuk diketahui, hari ini, Senin 2 Agustus 2021 adalah hari terkahir perpanjangan PPKM Level 4 se- Jawa-Bali. Terdapat pro dan kontra dari masyarakat mengenai bakal dilanjut perpanjang atau tidak.
Bagi yang sepakat, mereka beralasan masih banyaknya angka kasus positif Covid-19 di berbagai daerah di pulau jawa.
Namun, di sisi lain, seperti para pekerja informal atau pedagang kaki lima, diperpanjangnya aturan PPKM level 4 ini membuat kantong mereka meronta-ronta. Kebanyakan dari mereka, tak ingin mati kelaparan. (TYO)