Hadi Ungkap Data Redistribusi Lahan, Realisasi 2,96 Juta Bidang dalam 10 Tahun
Dari 2015 sampai 2023, itu sudah sertifikatkan 2,96 juta bidang dalam waktu delapan tahun.
IDXChannel – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, mengungkap bahwa program redistribusi tanah sudah berjalan sejak 1961.
Adapun redistribusi merupakan proses peralihan tanah yang dimiliki oleh individu atau kelompok ke masyarakat atau individu lainnya dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah mengurangi ketimpangan kepemilikan tanah.
Tanah yang diredistribusikan merupakan hasil dari eks Hak Guna Usaha (HGU), tanah terlantar, tanah negara lainnya, serta pelepasan kawasan hutan.
"Redistribusi tanah sudah dilaksanakan sejak 1961, setelah Undang-Undang Pokok Agraria keluar. Dari 1961 sampai 2014, pemerintah sudah mensertifikatkan sebanyak 2,79 juta bidang tanah. Kemudian, dilanjutkan dari 2015 sampai 2023, itu sudah sertifikatkan 2,96 juta bidang dalam waktu delapan tahun. Sehingga, setiap tahun kita keluarkan 424 ribu bidang sertifikat,” kata Hadi dalam keterangan resmi, Selasa (23/1/2024).
Kementerian yang terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam upaya akselerasi redistribusi tanah. Dia pun menyebut ada sekitar 22 ribu desa di kawasan hutan yang sedang diupayakan untuk diserahkan ke masyarakat.
"Saya harus koordinasi dengan KLHK agar diberikan penguasaan tanah yang berada di kawasan hutan. Kami juga koordinasi dengan KKP untuk selesaikan permasalahan masyarakat yang hidup di atas perairan, di pesisir," ujar dia.
Langkah ini, kata Hadi, merupakan komitmen ATR/BPN dalam mewujudkan reforma agraria, yang menurutnya bukan tugas satu kementerian saja.
"Reforma agraria bukan hanya dilakukan oleh ATR/BPN. Namun ada juga dari KLHK dan KKP. Jadi permasalahan pertanahan bisa diselesaikan asal sinergi antara ATR/BPN dengan KLHK dan KKP dan ini masih dalam proses. Oleh sebab itu, tahun 2024 akan kita tingkatkan sinergi dan koordinasi," sambung Hadi.
(SLF)