ECONOMICS

Hadiri KTT G7, Jokowi Sebut RI Butuh Rp445 Triliun untuk Transisi Energi Bersih

Raka Dwi Novianto 28/06/2022 06:33 WIB

Dalam pertemuan dengan pemimpin negara G7, Presiden Jokowi menyebutkan besarnya nilai investasi untuk membangun transisi energi bersih di Indonesia.

Hadiri KTT G7, Jokowi Sebut RI Butuh Rp445 Triliun untuk Transisi Energi Bersih. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo turut menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara G7 di Jerman. Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan besarnya nilai investasi untuk membangun transisi energi bersih di Indonesia.

Menurut Presiden Jokowi, potensi Indonesia sebagai kontributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut, sangat besar. Maka dari itu, Indonesia membutuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.

Indonesia, lanjutnya, membutuhkan setidaknya USD 25-30 miliar atau sekitar Rp 370 triliun hingga Rp 445 triliun untuk transisi energi 8 tahun ke depan.

“Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru,” ungkap Presiden Jokowi dalam keterangan resmi pada (27/6/2022).

Lebih lanjut, dia menyebut negara-negara G7 memiliki peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia. Termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium.

Presiden juga menyampaikan bahwa di Indonesia dan juga di negara-negara berkembang lainnya, risiko perubahan iklim sangat nyata. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.000 pulau. Risikonya bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga membuat petani dan nelayan dalam kesulitan.

“Dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 sangat kami harapkan. Sampai bertemu di Bali. Terima kasih,” ujar Presiden mengakhiri sambutannya. (FRI)

SHARE