Hannover Messe Jadi Ajang 63 Startup Indonesia Bertemu Investor Global
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih, menilai bahwa para startup sudah siap untuk go global.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjembatani startup dan penyedia teknologi dengan calon investor pada pameran teknologi industri dunia Hannover Messe 2021.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menilai bahwa para startup sudah siap untuk go global. “Para startup ini telah siap untuk go global. Potensi startup dan provider Indonesia memang harus terus didorong, agar dunia industri yakin akan kemampuan mereka,” kata Gati dalam diskusi secara virtual, Rabu (14/4/2021)
Dalam ajang Hannover Messe 2021, sebanyak 63 startup asal Indonesia yang turut mengambil bagian. Dimana dari jumlah tersebut, 23 perusahaan di antaranya merupakan binaan Kemenperin melalui Startup4industry.
Gati berharap untuk bisa mendapatkan pasar maupun memperluas jejaring melalui ajang pameran teknologi industri terbesar itu. Dalam diskusi tersebut, juga hadir perusahaan tech provider Tata Sarana Mandiri, serta startup Multi Areal Planning (MAPID) dan PT Mygrowtek Jaya Imajin (IMAJIN) yang merupakan peserta Hannover Messe 2021.
PT Tata Sarana Mandiri (TSM) merupakan perusahaan berbasis teknologi tinggi yang aktif melakukan riset utamanya pada perangkat telekomunikasi.
“Saat ini, dunia sudah bergerak ke era 5G. Kami berkomitmen untuk menjadi perusahaan berbasis teknologi buatan Indonesia,” ujar CEO Tata Sarana Mandiri, Yovita Bellina
Salah satu terobosan yang dilakukan oleh TSM adalah meluncurkan Smart QR EDC yang merupakan EDC dual screen pertama di dunia dan memenuhi persyaratan QRIS dari Bank Indonesia.
“Kami juga berdiskusi dengan Bank Indonesia terkait percepatan implementasi pembayaran nontunai. Kami mendorong agar produk Indonesia dapat didukung pengembangannya sehingga mampu bersaing dan memiliki nilai ekonomi,” jelasnya.
Sementara itu MAPID merupakan salah satu finalis Startup4industry tahun 2018. Dengan eksposur kepada pasar nasional lewat ajang tersebut, MAPID mendapatkan investor dan telah bekerja sama dengan 20 perusahaan hingga saat ini.
MAPID memberikan layanan integrasi data serta redesain location data platform dan location intelligence analytics. Dengan produk unggulan seperti Form MAPID, IoT MAPID, dan GEO MAPID, dapat dilakukan pengumpulan data yang bisa diaplikasikan untuk kasus seperti bencana alam.
“Melalui layanan kami, perusahaan pengguna dapat melakukan survei dan penelitian, juga bertukar data,” kata Founder & CEO MAPID, Bagus Imam Darmawan.
Hingga hari ketiga pelaksanaan Hannover Messe 2021, kata dia, telah ada beberapa perusahaan yang melakukan pendekatan untuk mengetahui produk MAPID maupun menyatakan keinginan investasi.
Sedangkan IMAJIN merupakan startup yang memberikan platform manufacturing hub, di mana siapapun dapat memilih pelaku industri lokal untuk bekerja sama memproduksi produknya.
“IMAJIN memfasilitasi industri untuk terhubung dengan para pengguna. Kami juga membantu industri dalam menghasilkan produk dengan standar internasional,” kata Relationship Manager IMAJIN Trie M Indrianty. (TIA)