ECONOMICS

Hapus Kemiskinan Ekstrem, Ini yang Dilakukan Wapres

Binti Mufarida 06/09/2022 10:03 WIB

Pemerintah mengedepankan kebijakan perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Hapus Kemiskinan Ekstrem, Ini yang Dilakukan Wapres (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan, pemerintah mengedepankan kebijakan perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Hal ini sebagaimana komitmen pemerintah terhadap SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan pertama dengan capaian indikator meniadakan kemiskinan juga mengurangi isu kelaparan.

“Guna meniadakan kemiskinan dalam bentuk apapun sebagaimana tujuan SDGs pertama, misalnya, pemerintah mengedepankan kebijakan perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” kata Wapres saat memberikan sambutan pada Indonesian SDGs Corporate Summit 2022, Selasa (6/9/2022).

Apalagi, kata Wapres, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan target untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024. “Selain untuk mengurangi kemiskinan nasional sebesar 10,14 persen per Maret 2021, juga utamanya untuk mensasar kemiskinan ekstrem yang tercatat 4 persen. Terlebih, Bapak Presiden juga telah menetapkan target penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024,” terang dia.

“Untuk itu, integrasi, sinergi, dan kolaborasi program atau kegiatan dari berbagai Kementerian atau Lembaga, serta pelibatan aktor non-Pemerintah menjadi kunci sukses agenda pencapaian nol persen kemiskinan ekstrem. Di samping tentunya, akurasi data sasaran penerima manfaat program,” papar Wapres.

Meskipun demikian, Wapres mengatakan pandemi Covid-19 juga telah menghentikan atau memperlambat kemajuan upaya pencapaian SDGs oleh komunitas global. Ditambah lagi di berbagai negara sedang mengalami tantangan berat tak lepas dari imbas krisis ekonomi global yang tengah terjadi.

“Selain mengganggu layanan kesehatan esensial, pandemi juga menyebabkan lebih dari empat tahun progres dalam pengentasan kemiskinan menjadi tidak berarti lagi, bahkan menempatkan 93 juta lebih orang di dunia dalam kemiskinan ekstrem di tahun 2020,” pungkas dia.

(DES)

SHARE