Hapus Kemiskinan Ekstrim, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp431 Triliun
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 431 triliun untuk menghapus kemiskinan ekstrem.
IDXChannel - Dalam upaya mengurangi hingga menghapus kemiskinan ekstrem, pemerintah Indonesia telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 431 triliun.
Hasil rapat yang disampaikan oleh Ma’ruf Amin yaitu membahas perdebatan mengenai penghapusan kemiskinan ekstrim, serta meminta jajaran pemerintah untuk fokus dalam menurunkan tingkat kemiskinan ekstrim hingga 1% pertahun.
Untuk mengurangi kemiskinan ekstrim, wakil presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah sudah memiliki 3 instrumen dalam kebijakannya.
Pertama dengan penetapan wilayah prioritas penghapusan kemiskinan ekstrim untuk tahun 2022,2023,2024. Kemudian dengan menyusun data kemiskinan ekstrem atau P3KE yang mengintegrasikan data-data dari sejumlah lembaga dengan informasi by name, by address, dan by nomor induk kependudukan.
Dan yang ketiga pemerintah sedang memperbarui data masyarakat penerima bansos.
”Semua yang berhak itu diusahakan untuk dapat bansos. Sementara itu, data yang ada itu kita mengintegrasikan nantinya ada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sedang akan dilakukan data yang ada adalah data integrasi dari TTKS, data dari Kementrian Sosial, data dari BKKBN. Diintegrasikan dan semuanya disatukan menjadi satu data," ungkap Ma'ruf Amin seperti yang dikutip dalam program Power Breakfast IDXChannel.
Dalam kesiapannya, pemerintah pusat dan daerah menangani kemiskinan ekstrim ini dengan anggaran yang sudah disediakan yaitu berjumlah mencapai Rp 49,93 triliun.
Untuk melakukan fokus program serta realitasi anggaran untuk keluarga miskin ekstrim di wilayah prioritas pada tahun 2022, wapres meminta kementrian dan kembaga pelaksana program untuk dapat melakukan dengan segera.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo juga telah menargetkan agar tingkat kemiskinan ekstrim bisa mencapai 0% pada 2024 yang tertuang dalam intruksi presiden 2022 tentang penghapusan kemiskinan ekstrim.
Pada kementrian dan lembaga yang diminta turun tangan menangani kemiskinan ekstrim dan kementrian kordinator bidang pembangunan manusia, juga kebudayaan akan berupaya semaksimal mungkin dalam menggencarkan penyaluran bansos tepat sasaran ke masyarakat yang memang layak untuk mendapatkan bantuan.
Berdasarkan data badan pusat statistik atau BPS tingkat kemiskinan ekstrim pada 2021 mencapai 4% atau 10,86 juta jiwa, sementara itu angka kemiskinan mencapai 26,5 juta atau 9,71%.
Oleh: Nur Pahdillah
(IND)