Harga BBM Mahal, Penjual Nasi Uduk: Semua Terasa Berat
Kebijakan pemerintah Indonesia dalam menaikkan bahan bakar minyak akan menimbulkan efek domino terhadap kalangan masyarakat kecil
IDXChannel- Kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok serta biaya transportasi.
Bahkan, belum sepekan pemerintah resmi menaikkan bahan bakar minyak sejak awal September 2022, tetapi kondisi tersebut membuat rakyat menjerit dan kian terbebani.
Kenaikan harga BBM menuai berbagai protes masyarakat, mulai dari turun ke jalan hingga menggelar aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM. Hal ini juga paling berdampak terhadap masyarakat kecil yang mulai merasakannya.
“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN,” ujar Presiden RI Joko Widodo, melansir program youtube Seputar iNews, Selasa (13/9/2022).
Naiknya harga BBM juga mempengaruhi naiknya harga kebutuhan pokok yang kian membebani rakyat.
Seperti Ibu Jamilah, seorang janda penjual nasi uduk yang mengandalkan penghasilan dari berdagang nasi uduk untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar rumah kontrakan.
Dirinya pun terancam gulung tikar karena kebutuhan pokok yang mahal. “Semuanya terasa berat, semua apa-apa naik. Saya bingung apalagi saya seorang janda yang berdagang nasi uduk untuk sarapan pagi yang kalau saya naikkin harga sedikit, orang akan komplain,” ujar Jamilah.
Meski masuk dalam kriteria keluarga penerima manfaat, Jamilah tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Jamila mengungkapkan bahwa baru sekali mendapat bansos waktu pak Jokowi jadi gubernur dan itu cuman sekali-kalinya.
“Sekarang rumah kecil, baru ngontrak, bansos engga dapet beras ga dapet dan semua ga dapet sama sekali. Tapi, saya suka liat yang di atas saya ko bisa dapet. Kayanya salah sasaran deh," pungkasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan seorang ibu rumah tangga Ana Susan yang mengaku mengurangi daftar belanja untuk menyiasati kebutuhan rumah tangga.
“Dampaknya jadi susah, semua mahal, harga-harga bahan pokok juga mahal termasuk bensin naik jadi kalau kemana-mana agak mahal. Angkot naik, cabe naik, semua bahan pokok naik. Ya caranya di sedikitkan bahan pokok yang biasa beli banyak jadi sedikit dan yang biasa masak jadi beli di warung,” ujar Ana Susan.
“Harapannya jangan menyiksa rakyat dengan naiknya BBM, kalau BBM naik kita semua sengsara. Apalagi sejak covid, nyari uang susah walaupun ada bantuan minyak BBM, tetapi bantuan tidak semua dapat hanya sebagian yang mendapatkan BLT aja, sedangnya yang tidak dapat tidak ada, jadi ini menimbulkan kecemburuan sosial," keluh dia.
Kebijakan pemerintah Indonesia dalam menaikkan bahan bakar minyak akan menimbulkan efek domino terhadap kalangan masyarakat kecil. Diantaranya seperti inflasi, naiknya harga transportasi, meningkatnya jumlah kemiskinan Indonesia dan juga melonjaknya kebutuhan bahan pokok.
(Penulis Nur Pahdilah magang idxchannel.com)
(SAN)