Harga Beras di Sejumlah Pasar Jakarta Mulai Turun
harga beras lokal berkualitas premium relatif masih stabil pada angka Rp950 ribu per 50 kilogram.
IDXChannel - Harga beras di sejumlah wilayah di Jakarta terpantau mengalami penurunan sebesar Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Tren penurunan ini cukup menarik perhatian, karena justru terjadi jelang datangnya momen Bulan Ramadan.
Tak hanya penurunan harga kabar baik juga datang dari ketersediaan stok beras untuk kebutuhan masyarakat yang juga diklaim dalam kondisi aman, sehingga tidak akan terganggu.
Hal ini dipastikan saat inspeksi yang dilakukan di Pasar Jaya, yaitu Toko Muara Sembako, yang berlokasi di Pasar Minggu, Minggu (3/3/2024). Di sana terdapat beras yang dijual dengan harga eceran Rp13.000 per kilogram.
Harga tersebut turun sebesar Rp2.000 dibandingkan harga eceran rata-rata nasional yang sempat naik hingga Rp15.157 per kilogram, sebagaimana diutarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), saat konferensi pers, awal bulan ini.
Tak hanya itu, penurunan harga juga terjadi di Pasar Jaya Menteng Pulo. Jakarta Selatan. Di Toko Beras Ipung, beras lokal kategori paling bawah telah dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram.
"Turun sekitar Rp1.000 (per kilogram), dari harga kemarin yang sempat naik ke Rp16.000 per kilogram," ujar Ipung, selaku pemilik toko, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Ipung, harga beras lokal berkualitas premium relatif masih stabil pada angka Rp950 ribu per 50 kilogram.
"Beras lokal kualitas premium paling tinggi itu masih di harga Rp19.000 per kilogram ya. Jadi belum turun," tutur Ipung.
Saat ini pemerintah terus berupaya menekan harga beras yang sempat melonjak tinggi pada bulan lalu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembagian bantuan sosial (bansos) berupa 10 kilogram beras, minyak, dan sebagainya.
Sebelumnya, BPS membongkar modus atau siasat pedagang di pasar yang membuat harga melonjak mahal belakangan ini.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, menyebut harga beras memang tak akan naik drastis jika stok mencukupi.
Menurut Habibullah, pasokan beras tersebut bisa dipenuhi dari yang tersimpan di petani, gudang Perum Bulog, milik swasta, hingga cadangan beras pemerintah (CBP).
"Namun, dalam mekanisme pembentukan harga di pasar oleh pedagang biasanya juga ada efek psikologis, seperti keraguan lancarnya pasokan akibat produksi beras menurun," ujar Habibullah, dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024). (TSA)