IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi DKI Jakarta mencapai 0,45% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,19% (mtm). Secara tahunan, inflasi di Jakarta sebesar 2,12% (yoy).
BPS menyebut angka tersebut masih terkendali dalam sasaran 2,5±1%. Meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (1,83%, yoy), dan masih lebih rendah dari inflasi nasional (2,75%, yoy).
Tekanan inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,24% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat deflasi 0,06% (mtm). Inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh meningkatnya harga beras yang disebabkan oleh tingginya biaya produksi, penurunan produktivitas, dan mundurnya masa panen sebagai dampak lanjutan El Nino.
Harga cabai merah juga meningkat seiring dengan menurunnya pasokan akibat gangguan cuaca. Di sisi lain, penurunan harga bawang merah, cabai rawit, dan tomat menjadi penahan meningkatnya inflasi pada kelompok ini seiring dengan relatif terjaganya pasokan.