ECONOMICS

Harga Beras Melonjak, Mendag Pertimbangkan Impor 500 Ribu Ton Lagi

Advenia Elisabeth/MPI 15/03/2023 19:11 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui harga beras belum berhasil turun hingga saat ini.

Harga Beras Melonjak, Mendag Pertimbangkan Impor 500 Ribu Ton Lagi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui harga beras belum berhasil turun hingga saat ini. Bahkan, ia memprediksi harganya cenderung akan naik saat momen Ramadan. 

Saat Rapat Kerja Dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (15/3/2023), Zulhas membeberkan dari hasil laporan yang didapat, kenaikan harga beras sudah mencapai Rp1.000 per kilogram (kg). Bahkan, harga gabah sudah mencapai Rp6.000 per kg. 

"Beras ini belum berhasil kita turunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik," jelas dia.  

Oleh karena itu, berdasarkan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jika kondisi di lapangan masih terus terjadi seperti sekarang ini, maka pemerintah akan kembali melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. 

"Kemarin (rapat) dipimpin presiden kita sudah memutuskan kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi (impor) sebanyak 500 ribu ton. Karena stok Bulog itu biasanya 2,2 juta ton sekarang kalau saya nggak salah mungkin tinggal 300 ribu ton," kata Mendag Zulhas. 

Perihal impor beras ini, Mendag menuturkan, pada dasarnya dia tidak setuju. Namun, jika keadaan mendesak, terpaksa dilakukan.

Kendati demikian, langkah pemberlakuan impor ini masih sebatas rencana mengingat sekarang sedang masuk panen raya. 

"Walaupun berat terasa, ini sebenarnya saya tidak setuju impor. Impor itu karena kita tidak ada pilihan maka diputuskan kembali 500 ribu ton tapi kapanpun diperlukan. Karena sekarang sedang panen raya," ucap Mendag. 

Pada kesempatan yang berbeda, Presiden Jokowi membenarkan harga beras saat ini sedang tinggi. Namun menurutnya, PR atau tugas pemerintah saat ini bukan menurunkan harga beras melainkan menyeimbangkan harga agar gabah di petani, pedagang, hingga konsumen di tingkat yang baik dan wajar. 

"Yang sulit itu menyeimbangkan harga agar gabah di petani ditingkat wajar, harga beras di pedagang baik dan wajar, serta harga beras ke konsumen itu baik dan wajar. Yang sulit di situ," ujar Presiden Jokowi usai membuka business matching produk dalam negeri di Jakarta, Rabu (15/3/2023). 

Kata Jokowi, jika pemerintah diminta menurunkan harga beras, itu sangat mudah. Pemerintah bisa melakukan impor dalam jumlah banyak dan mengguyur ke pasar-pasar. Hanya saja, pemerintah tidak memilih jalan itu karena ingin menjaga keseimbangan harga di semua rantai distribusi. 

"Tapi kalau dilihat memang suplainya kurang, dan menyebabkan harga tinggi yang permanen, pasti impornya akan masuk. Itu aja," jelas dia. (NIA)

SHARE